Pengembangan Etos Kerja Guru
Pengertian
Etos Kerja Guru
Etos berasal dari bahasa Yunani yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak hanya dimiliki oleh Individu, melainkan oleh kelompok juga. Dalam KBBI, etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang maupun kelompok.
Secara terminologi, kata etos yang mengalami perubahan makna yang meluas. Digunakan dalam tiga pengertian yang berbeda:
- Suatu aturan umum atau cara hidup
- Suatu tatanan aturan perilaku
- Penyelidikan tentang aturan hidup dan seperangkat aturan tingkah laku.
Maka dapat kami simpulkan, etos kerja guru adalah sikap, kepribadian, karakteristik, dan keyakinan seorang guru dalam memandang dan menghayati pekerjaannya. Etos kerja guru juga menjadi cerminan produktivitas seorang guru dalam bekerja. Apabila etos kerjanya rendah, maka tingkat produktivitas seorang guru akan sangat rendah. Namun, apabila etos kerja guru tinggi (baik) maka akan meningkatkan produktivitas seorang guru dalam mengabdi di pekerjaannya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja Guru
Dalam suatu pekerjaan, etos kerja sangat diperlukan guna mencapai cita-cita yang ditargetkan. Namun fakta dalam lapangan, selalu ada faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja tersebut. Berikut, faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja guru :
1. Faktor Sikap Disiplin dan Kerja Keras
Sikap
bawaan dalam diri seorang guru, akan berdampak terhadap etos kerjanya. Sikap
disiplin tentu akan meningkatkan etos kerja yang lebih baik.
2. Faktor Sasaran atau Target
3. Faktor Lingkungan Sekolah
Faktor
lingkungan sekolah akan sangat berpengaruh terhadap kinerja guru. Perasaan
nyaman, aman dan senang akan mempengaruhi etos kerja guru. Sebaliknya apabila
lingkungan pekerjaan tidak nyaman, maka akan membuat etos kerja rendah.
4. Faktor Pimpinan
Ciri – Ciri Etos Kerja Guru
Untuk
melihat apakah seseorang mempunyai etos kerja yang tinggi atau tidak dapat
dilihat dari cara kerjanya. Keberhasilan peserta didik didukung oleh
keteladanan guru dalam bersikap dan kebiasaannya dalam mengajar.
Menurut Muhaimin, etos kerja seseorang yang tinggi dapat diketahui dari cara kerjanya yang memiliki 3 ciri dasar.
3 Ciri dasar dasar tersebut yaitu :
- Menjunjung mutu pekerjaan
- Menjaga harga diri dalam melaksanakan pekerjaan
- Memberikan pelayanan kepada masyarakat
Sedangkan
menurut Bachtiar Hasan dalam Alinda, etos kerja memiliki ciri – ciri, antara
lain :
- Memiliki standar kemampuan dalam bidang profesional, yang diakui oleh kelompok atau organisasi profesi itu sendiri
- Berdisiplin tinggi (taat kepada aturan dan ukuran kerja yang berlaku dalam profesi yang bersangkutan)
- Selalu berusaha meningkatkan kualitas dirinya, melalui pengalaman kerja dan melalui media pembelajaran lainnya.
Aspek – Aspek Etos Kerja Guru
Menurut
Petty (1993), Etos Kerja sendiri mencakup tiga aspek atau karakteristik.
Berikut ini adalah aspek – aspek dalam etos kerja, diantaranya ialah :
1. Keahlian Interpersonal
Keahlian
interpersonal ialah aspek yang berhubungan dengan hubungan kerja dengan orang
lain atau menjelaskan bagaimana pekerja berhubungan dengan pekerja lain
dilingkungan kerjanya.
Keahlian
interpersonal ini mencakup kebiasaan, sikap, cara, penampilan serta perilaku
yang ada pada individu saat berada disekitar orang lain juga mempengaruhi
bagaimana individu tersebut berinteraksi dengan orang lain.
Petty
(1993), ada 17 sifat yang bisa menggambarkan keahlian interpersonal seorang
pekerja yaitu sopan, royal, kerja keras, bersahabat, gembira, perhatian,
menyenangkan, kerja sama, sabar, menolong, disenangi, tekun, rapih, apresiatif,
rendah hati, emosi yang stabil, dan berkemauan keras.
2. Inisiatif
Insiatif
ialah karakteristik yang mampu menjembatani seseorang agar terdorong untuk
lebih meningkatkan kinerjanya serta tidak langsung merasa puas dengan
kinerjanya yang biasa.
Menurut Petty ada 16 sifat yang mampu menggambarkan inisatif seorang pekerja yaitu cerdik, produktif, akurat, teliti, memiliki ide, berinisiatif, ambisius, efesien, mandiri, efektif, antusias, gigih, dedikasi, daya tahan kerja, akurat, teliti, mandiri, mampu beradaptasi dan teratur.
3. Dapat Diandalkan
Dapat
diandalkan merupakan aspek yang berkaitan dengan adanya harapan terhadap hasil
kerja seorang pekerja serta merupakan suatu perjanjian implisit pekerja untuk
melaksanaan beberapa fungsi dalam kerja.
Aspek ini ialah salah satu hal yang sangat diinginkan oleh pihak sekolah terhadap pekerjanya. Paling tidak ada 7 hal yang mampu menggambarkan seorang pekerja yang dapat diandalkan menurut Petty, yaitu mengikuti petunjuk, mematuhi peraturan, jujur, dapat diandalkan, dapat dipercaya, berhati- hati, tepat waktu.
Cara Meningkatkan Etos Kerja Guru
Menurut
pendapat Made Wahyu Sutedja, cara meningkatkan etos kerja guru adalah sebagai
berikut :
- Terpeliharanya rasa hidup aman dan menyenangkan.
- Terpeliharanya kondisi kerja yang menyenangkan.
- Terpeliharanya rasa tergolong.
- Terpeliharanya rasa mendapatkan perlakuan yang fair.
- Terpeliharanya rasa mencapai: mampu mengerjakan tugas, dapat memberikan sumbangan yang nyata, maju dalam pekerjaan, dan bertumbuh.
Guru-guru menghendaki
kehidupan aman dan menyenangkan. Hidup menyenangkan bukan berarti mewah, tetapi
lebih ke cukup. Artinya apa yang diperlukan seorang guru tercukupi, maka akan
tercipta rasa menyenangkan dalam mengajar dan meningkatnya etos kerja guru.
Seorang guru juga menghendaki lingkungan pekerjaan yang aman dan menyenangkan. Tentu, lingkungan pekerjaan akan sangat berpengaruh terhadap efektivitas pekerjaan. Lalu, terpeliharanya rasa tergolong juga akan meningkatkan etos kerjanya. Rasa tergolong yang dimaksud adalah diakui bagian dari kelompok atau warga sekolah tersebut.
Baca juga : Variasi Keterampilan Mengajar Guru
F. Pengaruh Etos Kerja Guru Terhadap Motivasi Belajar
Motivasi
dari belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah
perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi
sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilansir
mencapai tujuan tertentu.
Motivasi
belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan
berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita – cita. Sedangkan
faktor eksternalnya adalah adanya penghargaan lingkungan belajar yang kondusif,
dan keinginan belajar yang menarik.
Didalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik ekstrinsik maupun intrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Pentingnya Etos Kerja Guru
Dalam setiap pekerjaan, etos kerja sangat diperlukan,
termasuk oleh seorang guru. Setiap guru pasti memiliki tujuan atau target yang
harus tercapai. Dan target tersebut bisa tercapai apabila adanya efektivitas
atau produktivitas dalam pekerjaannya. Produktivitas tersebut bisa didapatkan
apabila etos kerjanya baik. Jadi kenapa etos kerja guru penting ?
Kami
sudah merangkum alasan kenapa etos kerja guru sangat penting, berikut alasannya
:
- Untuk produktivitas dan Efektivitas pekerjaan
- Untuk mencapai target yang sudah ditentukan
- Untuk mencontohkan kedisiplinan kepada siswa
- Untuk memunculkan kepuasan bekerja agar terciptanya motivasi lebih dalam bekerja
- Untuk menghargai diri sendiri dan pekerjaan
- Untuk melatih kebiasaan menjadi lebih baik
Daftar Pustaka
Syarifuddin. (2018). Membangun Etos Kerja Guru. Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, 1(2), 25.
Wahyu, Made Sutedja. (1998). Bagaimana Membangun Semangat Staf Pengajar. Semarang: Satya Wacana.
Clear, James. (2018). Atomic Habits: Perubahan Kecil yang Memberikan Hasil Luar Biasa. (Alex Tri Kantjono Widodo, Terjemahan). Jakarta: Gramedia.
Prasasti, Suci. (2017). Etos Kerja dan Profesionalisme Guru. Jurnal Ilmiah Penjas, 3 (2), 2-4.