Sejarah dan Unsur Intrinsik Cerpen
Siapa yang tidak tahu dengan cerpen? Ya, cerpen merupakan karya sastra yang disukai semua kalangan. Tahukah kamu, cerpen pernah tidak diakui sebagai karya sastra, loh. Lalu mengapa sekarang bisa diakui sebagai karya sastra? Yuk simak pembahasan tentang cerpen yang saya dapatkan dari pembelajaran di perkuliahan.
Sejarah Cerpen
Tahukah kalian siapa bapak cerpen Indonesia? Beliau adalah bapak Muhammad
Kasim Dalimunte, pencetus karya sastra cerpen anak. Beliau lahir pada tahun
1886 di Sumatra Utara dan bekerja sebagai seorang guru SD.
Pada waktu itu,
cerpen tidak diakui sebagai sebuah karya sastra, yang diakui hanya novel
dan sajak saja. Mengapa dikatakan sebagai bapa cerpen Indonesia? Karena
beliau orang pertama yang berhasil menerbitkan cerpen dalam bentuk buku,
yang sebelumnya hanya diterbitkan dalam bentuk majalah saja. Buku cerpen
itu terbit pada tahun 1910 (3 tahun sebelum perang dunia dimulai).
Adapun
cerpen yang beliau buat itu bergenre komedi yang dapat dinikmati oleh semua
kalangan karena bahasa dan isinya mudah dipahami oleh pembaca. Di dalam
komedi itu beliau isi kritikan tentang politik, sosial, ekonomi dan
sebagainya. Sejak saat itulah cerpen mulai diakui sebagai karya sastra dan
masyarakat juga menyukai cerpen bahkan anak muda mulai berkarya dengan tema
yang lebih luas lagi.
Unsur Intrinsik Cerpen Anak
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun yang ada dalam cerpen. Adapun unsur
cerpen anak yaitu sebagai berikut:
1. Tema
Tema berarti gagasan, ide cerita atau pikiran utama. Tema ini digunakan
sebagai dasar dari pembuatan cerpen. Apakah tema sama dengan judul? Tentu
berbeda, tema adalah pokok pikirannya, sedangkan judul adalah cerminan dari
tema. Sebagai contoh begini,
Tema: Hewan Peliharaan
Judul: Kucing
Digambarkan seperti ini:
Hari ini adalah hari Minggu. Aku sungguh malas memandikan push-push,
kucingku. Namun, Mamah selalu mengingatkanku untuk memandikan dia, agar si
push-push ini tetap sehat dan segar.
Dari contoh kutipan di atas, sudah jelas bahwa bercerita tentang hewan
peliharaannya yaitu kucing. Temanya adalah hewan peliharaan dan judulnya
itu kucing, karena kucing termasuk ke dalam hewan peliharaan.
2. Perwatakan
Perwatakan adalah karakteristik atau ciri khas yang dimiliki oleh tokoh
dalam cerpen. Watak itu bisa berupa sikap, sifat, tindakan dan tingkah laku
tokoh dalam cerpen. Cara mengetahui watak tokoh dalam cerpen yaitu dengan
kita membaca dengan cermat sebuah cerpen, dengan begitu kita mengetahui
siapa tokohnya, bagaimana wataknya. Selain itu juga untuk bisa tahu
perwatakan dalam cerpen, bisa kita lihat dari cara bicara tokoh , tindakan
tokoh , dan menyelesaikan masalah itu kepada tokoh yang lain.
3. Alur
Alur merupakan rangkaian cerita dari awal sampai akhir. Alur pada cerpen
umum itu terbagi menjadi 3, alur maju, alur mundur, dan alur maju-mundur.
Namun, pada cerpen anak itu hanya ada 2 yaitu alur maju dan alur mundur.
Dikarenakan pemahaman anak yang masih berkembang jadi hanya ada 2 alur
saja. Bagaimana cara mengetahui alur yang digunakan pada cerpen itu?
Caranya dengan memperhatikan seluruh waktu peristiwa yang terjadi dalam
cerpen, yaitu bisa dilihat dari jam, hari, bulan dan tahun. Kalau waktu
yang ditunjukkan itu sedang terjadi berarti menggunakan alur maju.
Sebaliknya kalau ditunjukkan waktu yang telah terjadi beberapa bulan, atau
tahun lalu berarti menggunakan alur mundur.
4. Latar
Latar bisa dikatakan dimana, kapan dan bagaimana cerita itu terjadi. Latar
terbagi menjadi 3 yaitu, latar tempat, latar waktu dan latar suasana.
- Latar tempat menunjukkan lokasi dalam cerpen, misalnya di sekolah, rumah, halaman, lapangan sepak bola, dapur dan lain-lain.
- Latar waktu menunjukkan kapan waktu terjadinya peristiwa dalam cerpen, misalnya hari ini, habis makan, habis mandi dan lain.
- Latar Suasana menunjukkan keadaan suasana hati tokoh ataupun lingkungan sekitar, misalnya bangga, senang, lega, mendung, panas, hujan, kering, basah dan lain-lain.
5. Amanat
Amanat merupakan pesan yang terkandung dalam cerpen, atau pesan yang
disampaikan penulis secara tersirat maupun tersurat kepada pembaca cerpen.
Amanat biasanya terdapat di akhir cerita. Amanat tidak selalu tertulis di
dalam cerpen(tersurat), terkadang amanat itu dapat diambil oleh pembacanya
berdasarkan pengalaman dari penulis dalam cerpen itu.
Kesimpulan
Berdasarkan dari rangkuman diatas, unsur intrinsik cerpen ada 5 yaitu,
tema, perwatakan, alur, latar dan amanat.
Demikianlah artikel tentang cerpen anak yang saya dapatkan dari
pembelajaran saya di kelas. Semoga bermanfaat.