Ekosistem: Pengertian, Jenis dan Komponen Penyusunnya
Ekosistem - Dalam biologi ada cabang biologi yang bernama ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Peristiwa itu adalah ekosistem. Apa itu ekosistem? Apa saja contohnya ? Tepat sekali kalian berada di sini, kita akan membahas tentang ekosistem. Yuk simak pembahasannya dibawah!
Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem merupakan urutan keempat dalam satuan makhluk hidup setelah individu, populasi, komunitas lalu ekositem. Dalam ekosistem ada komponen penyusunnya, jenis-jenisnya, dan contoh ketidakseimbangan ekosistem. Beriku akan dijelaskan lebih detail.
Komponen Penyusun Ekosistem
Dalam Komponen penyusun ekosistem ini ada yang disebut biotik dan abiotik. Apa itu abiotik dan biotik? Berikut penjelasan dan contohnya.
A. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen yang terdiri dari semua makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, manusia dan organisme lainnya. Setiap makhluk hidup mempunyai kedudukan dan peran tertentu dalam ekosistem yang disebut nisia. Kedudukan dalam perannya terbagi menjadi tiga, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai (decomposer).
1. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan zat makanannya sendiri. Pada tumbuhan ini disebut proses fotosintesis. Tumbuhan hijau memiliki klorofil (zat hijau daun). Kemudian tumbuhan ini mensintesis zat makanan menggunakan bahan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan cahaya matahari. Hasil fotosintesis itu berupa karbohidrat (C6H12O6) dan oksigen (O2). Selain tumbuhan hijau di darat, produsen di ekosistem perairan oleh alga dan fitoplankton.
2. Konsumen
Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya sendiri melainkan di dapat dari produsen atau orgnisme lain yang dapat membuat makanan sendiri.
Kelompok konsumen ini adalah hewan, manusia, dan tumbuhan yang tidak berklorofil. Dalam konsumen terdapat tingkatan kedudukan yaitu ada konsumen tingkat kesatu (herbivora), konsumen tingkat kedua (karnivora) dan konsumen tingkat ketiga yaitu konsumen karnivora pemakan konsumen kedua.
3. Pengurai
Hewan dan tumbuhan yang telah mati akan dibusukkan dan diuraikan oleh pengurai (dekomposer). Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai adalah bakteri dan jamur saprofit. Zat-zat penyusun tubuh hewan dan tumbuhan diuraikan menjadi zat sederhana untuk dikembalikan lingkungan sebagiai zat hara untuk tumbuhan.
B. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan semua benda tak hidup yang terdapat ke dalam ekosistem. Misalnya, tanah, air, suhu, udara, cahaya, pasir, kelembapan, dan benda tak hidup lainnya.
Dalam ekosistem keberadaan komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menempati suatu lingkungan.
Jenis-jenis Ekosistem
Berdasarkan jenisnya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan perairan. Lalu, ekosistem perairan dibedakan lagi menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
A. Ekosistem Darat
Ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan disebut ekosistem darat. Terdapat 6 macam ekosistem darat yaitu gurun, padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga, dan tundra.
1. Gurun
Ciri-ciri ekosistem gurun adalah sebagai berikut:
- Curah hujan kurang dari 25 cm/tahun.
- Terdapat di daerah dekat arus laut dingin dan daerah bayangan hujan.
- Curah hujan sangat rendah.
- Suhu pada siang hari mencapai 45°C
- Suhu pada malah hari mencapai 0°C
- Ditinggali tumbuhan kaktus.
- Biasanya terdapat hanya beberapan hewa saja, seperti katak, kalajengking, ular, dan kadal.
2. Padang Rumput
Ciri-ciri ekosistem padang rumput adalah sebagai berikut:
- Memiliki curah hujan 25-30 cm/tahun.
- Biasanya dijumpai di wilayah tropis maupun sub tropis.
- Tumbuhan utamanya adalah terna (herbs) dan rumput.
- Terdapat hewan pemakan rumput, seperti zebra, bison, dan jerapah.
- Ada pula hewan pemangsa seperti singa, anjing liar, serigala, ular, dan lain-lain.
3. Hutan Basah
Ciri-ciri ekosistem hutan basah adalah sebagai berikut:
- Memiliki curah hujan tinggi 200-225 cm/tahun
- Biasanya dijumpai di wilayah tropika dan sub tropika
- Tinggi pohon mencapai 20-40 m dan berdaun lebat (kanopi)
- Suhu sepanjang hari 25°C
- Tumbuhan khas nya yaitu anggrek (epifit) dan Liana (rotan)
- Terdapat hewan yang beragam seperti burung, kera, harimau, badak, babi hutan, dan lain-lain.
4. Hutan Gugur
Ciri-ciri ekosistem hutan gugur adalah sebagai berikut:
- Curah hujan merata sepanjang tahun.
- Jenis pohon tidak serapat hutan basah.
- Terdapat hewan seperti burung pelatuk, beruang, rubah, bajing, dan rakun.
5. Taiga
- Bioma ini sering disebut hutan berdaun jarum (konifer).
- Taiga merupakan hutan yang hijau (evergreen).
- Suhu pada musim dingin mencapai puluhan derajat dibawah nol.
- Jenis spesies tumbuhan berdaun jarum seperti konifer, pinus, dan lainnya.
- Kayu tumbuhannya dimanfaatkan sebagai pembuatan kertas, korek api dan lain-lain.
- Terdapat hewan seperti Moose, beruang hitam, ajag dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
- Taiga tersebar di semenanjung Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska dan Kanada.
6. Tundra
- Bioma ini berarti daratan tanpa pohon.
- Terletak di kutub Utara dengan suhu yang sangat dingin.
- Tumbuhan yang hidup seperti tumbuhan Gulma (rumput dan lumut kerak).
- Tumbuhan yang dominan Sphagum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek dan rumput.
- Seringkali disebut dengan gurun dingin (cold desert).
- Terdapat hewan seperti rusa kutub, beruang kutub dan insekta (nyamuk dan lalat hitam).
- Tersebar di bagian utara Skandinavia, Finlandia, Rusia, Siberia dan Kanada.
B. Ekosistem Perairan
Ekosistem perairan dibedakan lagi menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
1. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar ini sebagai berikut:
- Suhu yang tidak ekstrim
- Penetrasi cahaya kurang
- Dipengaruhi iklim dan cuaca
- Tumbuhan yang hidup berupa ganggang dan tumbuhan biji
- Jenis ekosistem air tawar misalnya danau dan sungai
a. Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang pada wilayah cekungan dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Kondisi danau ini tergantung pada kedalaman sehingga terjadi perbedaan komunitas tumbuhan dan hewan.
Berdasarkan kedalamannya danau dibagi menjadi 4 daerah, yaitu
- Daerah Litoral: Daerah ini merupakan daerah dangkal sehingga cahaya matahari masih menembus ke dasar danau secara optimal. Tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah ini berupa jenis ganggang, siput dan remis, ikan, amfibi, itik, angsa, dan kura-kura.
- Daerah Limnetik: Daerah ini lebih jauh dari Litoral namun masih bisa di tembus oleh sinar matahari. Tumbuhan dan hewan yang dapat ditemukan yaitu fitoplankton, ganggang dan sianobakteri, rotifera dan udang-udangan kecil.
- Daerah profundal: Daerah ini adalah daerah yang dalam dan merupakan afotik danau. Cacing dan mikroba menghuni daerah ini.
- Daerah Bentik: Daerah ini merupakan daerah dasar danau. Di daearah ini dapat dijumpai organisme mati dan bentos.
b. Sungai
Sungai merupakan bioma dari sebuah ekosistem daratan yang besar. Tidak seperti danau, air sungai dapat mengalir sehingga tidak terdapat komunitas plankton untuk menetap. Namun di sungai terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar sehingga terjadi rantai makanan. Ekosistem sungai memiliki gangguan karena terhalang oleh pembangunan waduk atau bendungan.
2. Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut dapat dibedakan menjadi lautan, pantai, estuari dan terumbu karang.
a. Laut
Sebagian besar permukaan bumi berisi lautan. Air laut memiliki kadar garam yang tinggi dengan suhu yang bervariasi. Di daerah tropik suhu air mencapai 250°C dan antara suhu bagian permukaan dengan bawah laut berbeda jauh.
b. pantai
Ekosistem pantai terletak diantara ekosistem darat dan laut. Karena letaknya yang begitu maka ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut.
Organisme yang hidup di pantai ini seperti ganggang, Moluska, dan remis yang dapat dilihat bagian atas pantai namun akan terendam saat pasang naik tinggi.
Pada bagian tengah pantai banyak dijumpai ganggang, porifera, Anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil. Pada bagian terdalam pantai dapat dijumpai beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
c. Estuari
Estuari atau dikenal dengan muara adalah tempat pertemuan sungai dengan laut. Salinitas di estuari ini dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut airnya. Estuari menjadi habitat bagi sejumlah organisme seperti rumput rawa garam, ganggang, fitoplankton, cacing, kerang, kepiting dan ikan.
d.Terumbu karang
Terumbu karang adalah sebuah ekosistem khas tropis. Ekosistem ini dapat dijumpai di laut daerah tropis yang airnya jernih, sehingga cahaya matahari dapat menembus air dan dapat terjadi fotosintesis.
Terumbu karang dikenal dengan keragaman jenis, termasuk ikan hias yang bernilai ekonomi tinggi. Selain itu ada pula organisme lain yang hidup di karang seperti ganggang, berbagai jenis invertebrata, mikroorganisme, ikan, siput, landak laut, gurita, bintang laut dan lain-lain.
e. Hutan Mangrove
Hutan mangrove adalah ekosistem hutan daerah pantai yang terdiri dari pepohonan yang bisa hidup di lingkungan berkadar garam tinggi. Ciri ekosistem ini adalah tanaman mangrove yang berakar menyembul ke permukaan.
Hutan mangrove adalah suatu kelompok jenis tumbuhan berkayu yang tumbuh disepanjang pantai tropis dan subtropis yang berlahan pantai dengan tipe anaerob.
Adapun fungsi hutan mangrove ini sebagai berikut:
- Menahan abrasi
- Membentuk lahan baru
- Mencegah intrusi air laut
- Menyediakan makanan dan material
- Sumber keanekaragaman hayati
Daftar Pustaka
Fatkhiyani, Kiki dan Ririn Andriani K.D. (2020). Konsep Dasar IPA Bermuatan Etnosains. Indramayu: STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu.
sangat lengkap sekali kak. terima kasih, membantu dalam saya belajar