Motivasi Belajar: Pengertian, Teori, Fungsi, dan Macamnya

Motivasi Belajar: Pengertian, Teori, Fungsi, dan Macamnya

Belajar dan PembelajaranPeserta didik sekolah dasar masih sangat memerlukan motivasi dari gurunya, karena mereka masih belum memahami untuk apa mereka belajar. Untuk itu alangkah baiknya setiap kali akan memulai pembelajaran dan dalam proses belajar mengajar guru selalu memberi motivasi kepada peserta didiknya.

Motivasi yang kuat berasal dari diri peserta didik, namun tidak menutup kemungkinan motivasi dari lingkungan seperti motivasi dari guru, merupakan salah satu faktor yang menjadikan kuatnya motivasi diri peserta didik.

Pengertian Motivasi Belajar

Apa itu Motivasi?

Secara etimologi motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya dorongan, daya penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan. Kata movere, dalam bahasa inggris sering dipadankan dengan motivation yang artinya memberikan motif, penimbulan motif, atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan.

Motivasi merupakan suatu dorongan yang membuat orang bertindak atau berperilaku dengan cara-cara motivasi yang mengacu pada sebab munculnya sebuah perilaku, seperti faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Motivasi dapat diartikan sebagai kehendak untuk mencapai status, kekuasaan dan pengakuan yang lebih tinggi bagi setiap individu. Motivasi dapat dilihat sebagai basis untuk mencapai sukses pada berbagai segi kehidupan melalui peningktan kemampuan dan kemauan.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), motivasi artinya dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan setiap tindakan  dengan tujuan tertentu. Dapat diartikan pula sebagai usaha yang dapat menyebabkan  seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena imgin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau membuat kepuasan dengan perbuatannya.

Menurut Mc.Donald, motivasi adalah perubahan energy dalam dari seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengetian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting.
  1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energy di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan pada manusia (walaupun motivasi itu muncul dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
  2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa “feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
  3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini merupakan respons dari suatu aksi, yaitu tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang komplek. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energy yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan dan keinginan.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar, apabila ada seseorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti dalam diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar. 

Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab-sebabnya kemudian mendorong siswa tersebut mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni belajar. Dengan kata lain, siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya. Atau singkatnya perlu diberikan motivasi.

Apa itu Belajar?

Pengertian belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berasal dari kata ajar yang artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (dituruti). Sedangkan belajar itu sendiri berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, merubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Definisi esensial dari sebuah proses belajar yakni pengalaman dan perubahan. Perubahan itu terjadi dengan pengembangan keterampilan baru, memahami pengetahuan baru hingga merubah sikap dan perilaku. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat incidental, namun bersifat alami seiring dengan bertambahnya usia. Belajar merupakan perubahan yang relative permanen dan biasa dilakukan dengan sengaja. Proses belajar dapat dilakukan dengan memberikan ruang pada diri untuk mencari suatu hal yang belum diketahui sebelumnya.

Proses belajar juga dapat dilakukan dengan menemukan hal secara tidak sengaja lalu terjadilah proses berpikir secara alami untuk menjelaskan penemuan tersebut, dan saat itulah kegiatan belajar secara alami dapat terjadi. Belajar juga dapat diperoleh dari pengalaman di masa lalu. Pepatah lama mengatakan “Pengalaman merupakan guru terbaik”. Hal ini bermakna bahwa, pengalaman mengambil bagian lain dari proses belajar. Pengalaman memberikan rangsangan kepada otak untuk berpikir, dan berpikir merupakan respons dari suatu proses belajar.

Apa itu Motivasi Belajar?

Motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat.

Dalam pengertian lain motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederick J. Mc Donald, 2004 : 39). Sedangkan menurut Abraham Maslow (2004 : 42) motivasi belajar adalah kecenderungan 

Teori-teori Motivasi dalam Psikologi

Teori Kebutuhan Maslow

Dalam bukunya yang berjudul Motivation and Personality (1954) Abraham Maslow menggolongkan kebutuhan manusia itu pada lima tingkat kebutuhan (five hierarchy of needs). Kelima kebutuhan itu ialah sebagai berikut:

1. Kebutuhan yang bersifat fisiologis (physiological needs) 

Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan makanan, minuman, tempat tinggal, waktu istirahat dan oksigen untuk bernapas.

2. Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)

Pada dasarnya kebutuhan rasa aman ini mengarah pada dua bentuk yaitu kebutuhan keamanan jiwa dan kebutuhan keamanan harta. Kebutuhan akan rasa aman muncul sebagai kebutuhan yang paling penting kalau kebutuhan fisiologis telah terpenuhi. Ini meliputi kebutuhan perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa takut dan cemas.

3. Kebutuhan cinta memiliki dimiliki (belongingness and love needs)

Maslow mengatakan bahwa kita semua membutuhkan rasa diingini dan diterima oleh orang lain. Ada yang memenuhi kebutuhan ini dengan berteman, berkeluarga atau berorganisasi. Tanpa ikatan ini akan merasa kesepian. Namun tentu saja rasa kesepian ini tidak selalu memberi dampak yang negative pada kepribadian. Bagi sejumlah orang, rasa sepi bisa menciptakan kreatifitas. 

4. Kebutuhan penghargaan

Kebutuhan akan penghargaan sering kali diliputi frustasi dan konflik pribadi, karena yang diingikan orang bukan saja perhatian dan pengakuan dari kelompoknya, melainkan juga kehormatan dan status yang memerlukan standar moral, social dan agama.

Maslow membagi kebutuhan ini dalam dua jenis : Pertama, penghargaan yang didasarkan atas respek terhadap kemampuan, kemandirian, dan perwujudan kita sendiri. Kedua, penghargaan yang didasarkan atas penilaian orang lain.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs)

Pada dasarnya, kebutuhan aktualisasi diri berbeda pada setiap orang. Artinya, aktualisasi diri antara orang yang satu berbeda dengan orang yang lain. Selain itu, aktualisasi diri tidak melibatkan bakat istimewa atau kegiatan-kegiatan yang artistik atau kreatif. Aktualisasi dapat diwujudkan dalam aktivitas-aktivitas manusia. 

Macam-macam Motivasi

Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariatif.

1. Motivasi Dilihat dari Dasar Pembentukannya

a.   Motif-motif Bawaan
Maksudnya adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.contoh: dorongan untuk minum, untuk makan, untuk bekerja, dan untuk beristirahat.
 b.  Motif-motif yang dipelajari.
Maksudnya motif yang timbul karena dipelajari.contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat. 

2. Jenis Motivasi Menurut Pembagian dari Woodworth dan Marquis

  • Motif untuk kebutuhan organis, misalnya kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan beristirahat.
  • Motif-motif darurat.Misalnya dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi ini timbul karena adanya rangsangan dari luar.
  • Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena adanya dorongan untuk menghadapi dunia luar secara efektif.

3. Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah

Yang termasuk motivasi jasmaniah adalah refleks, insting otomatis, sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.
Soal kemampuan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen.

a. Momen Timbulnya Alasan

Misalnya seorang pemuda yang sedang giat berlatih olahraga untuk menghadapi suatu Porseni di sekolahnya, tetapi tiba-tiba disuruh ibunya untuk mengantarkan tamu untuk membeli tiket karena tamu itu mau kembali ke Jakarta. Dalam hal ini si pemuda timbul alasan baru untuk melakukan sesuatu kegiatan (kegiatan mengantar).

b. Momen Pilih

Maksudnya dalam keadaan pada waktu ada alternatif-alternatif yang mengakibatkan persaingan di antara alternatif atau alasan-alasan itu.

c. Momen Putusan

Dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah barang tentu akan berakhir dengan pilihannya satu alternatif.Satu alternatif yang dipilih inilah yang menjadi putusan untuk dikerjakan. 

d. Momen Terbentuknya Kemauan

Kalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, timbullah dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan putusan tersebut.

4. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

a. Motivasi Intrinsik

Maksudnya adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.Contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya,ia sudah rajin mencari buku untuk dibacanya.

b. Motivasi Ekstrinsik

Maksudnya adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.Contoh, seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik.

Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi sangat berkaitan erat dengan tujuan, seperti halnya para pemain sepak bola yang berlatih keras karena mengharpkan kemenangan dan seorang tukang becak yang bekerja keras demi memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Dengan demikian motivasi mempengaruhi beberapa kegiatan. 
Ada tiga fungsi motivasi belajar:
  1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
  2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
  3. Menyeleksi kegiatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hail yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari motivasi, maka seseorang yang belajar ini akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah

Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarah dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, antara lain :

1. Memberi Angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai raport yang angkanya baik.

2. Hadiah

Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak lah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.

3. Saingan/Kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Ego Involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha  dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggan dan harga diri,  begitu juga siswa sebagai subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bias jadi karena harga dirinya. 

5. Memberi Ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.

6. Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan,akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

7. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,perlu diberikan pujian.Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.

8. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus mengtahui prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9. Hasrat untuk Belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar beararti dalam diri peserta didik memang ada motivsi untuk belajar. Sehingga tentu hasilnya akan lebih baik.

10. Minat

Motivasi muncul karena karena adanya kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajarakan brjalan dengan lancar kalau disertai dengan minat. 

11. Tujuan yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting.Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

Di samping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan di atas, sudah tentu masih banyak bentuk dan cara yang bias dimanfaatkan. Hanya yang penting bagi guru adanya bermacam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna.

Mungkin pada mulanya, karena ada sesuatu (bentuk motivasi) siswa itu rajin belajar, tetapi guru harus mampu melanjutkan dari tahap rajin belajar itu bias diarahkan menjadi kegiatan yang bermakna, sehingga hasil belajarnya semakin bermakna bagi kehidupan peserta didik kelak.

Daftar Pustaka

  • Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Lestari, Endang Titik. 2020. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar. Yogyakarta: Deepublish.
  • Nurjan, Syarifan. 2016. Psikologi Belajar. Ponorogo: Wade Group.
  • Octavia, A Shilphy. 2020. Motivasi Belajar dalam Perkembangan Remaja. Yogyakarta: Deepublish.
  • Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
  • Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
  • Tim Penyusun Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url