Pembelajaran E-Learning: Pengertian, Manfaat, Kelebihan, dan Aplikasi Pendukung

Pembelajaran E-Learning: Pengertian, Manfaat, Kelebihan, dan Aplikasi Pendukung

Belajar dan PembelajaranPerkembangan pembelajaran dalam pendidikan kini semakin meningkat. Pada awalnya, metode atau konsep pendidikan yang bersifat klasik atau konvensional, kini berkembang pesat seiring dengan berjalannya waktu. 

Di era globalisasi ini perkembangan teknologi semakin pesat. Agar pendidik dan peserta didik dapat mengikuti arus perkembangan zaman, maka harus menguasai teknologi khususnya untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia agar tidak tertinggal jauh dengan negara-negara lain.

Teknologi juga berperan penting dalam mendukung proses pembelajaran dalam dunia pendidikan. Teknologi dapat membantu mempermudah  pendidik maupun peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan adanya teknologi jarak dan waktu tidak lagi menjadi hambatan bagi pendidik maupun peserta didik. Salah satu kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan adalah  adanya sistem pembelajaran yang berbasis e-learning.


Pengertian E-Learning

Menurut Damika, dkk (2017:2) E-learning terbagi menjadi dua bagian, huruf “E” adalah singkatan elektronik dan kata Learning artinya pembelajaran. Menurut pendapat dari Solahuddin (2015:51) e-learning adalah proses pembelajaran melalui alat bantu elektronik yang tersambung dengan internet. E-learning dapat berkomunikasi antara guru dengan siswa dalam sebuah ruang belajar berbasis daring.

Sedangkan menurut Kusmana (2011:37) e-learning adalah suatu kegiatan belajar yang baru di Indonesia. E-learning atau pembelajaran melalui daring yaitu kegiatan belajar yang didukung oleh alat bantu ataupun perangkat teknologi berupa audio, Vidio, rekaman, komputer dan lain-lain.

Menggunakan e-learning tidak berarti menggantikan pembelajaran, tetapi memperkuat pembelajaran melalui perkembangan teknologi. Dengan demikian e-learning merupakan bantuan alat atau perangkat elektronika yang membantu kegiatan pembelajaran.

Manfaat Pembelajaran E-learning

A. Fleksibilitas

E-learning memberikan kemudahan untuk peserta didik agar dapat mengakses pelajaran di mana saja dan kapan saja tanpa terikat ruang dan waktu. Peserta didik tidak perlu pergi ke sekolah, karena dari rumah pun sudah dapat mengikuti pelajaran. Dalam perjalanan sekalipun atau pada saat waktu istirahat makan siang, kita bisa memanfaatkan waktu untuk mengakses e-learning. Hanya saja handphone atau laptop kita perlu terkoneksi jaringan internet. 

B. Independent Learning

E-learning memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing. Artinya peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan dimulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dahulu.

Jika peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi, maka ia bisa mengulang kembali pelajaran sampai ia merasa sudah faham. Apabila sudah diulangi akan tetapi masih ada yang belum difahami, maka bisa menghubungi instruktur narasumber melalui email atau dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu.

C. Dapat Menghemat Biaya

Secara finansial, biaya yang bisa dihemat antara lain biaya transportasi ke tempat belajar, biaya administrasi pengelolaan (misalnya: gaji, tunjangan, makan selama pelatihan) dan dapat menghemat juga biaya penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar (misalnya: penyewaan, penyediaan kelas, kursi, papan tulis, LCD Player, dan OHP).

Kelebihan dan Kekurangan E-learning

A. Kelebihan E-learning

  1. Tersedianya fasilitas e-moderating, dimana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
  2. Guru dapat menilai sejauh mana bahan ajar yang telah dipelajari. Adapun siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur melalui internet.
  3. Bahan ajar dapat diulang setiap saat dan sehingga siswa dapat belajar kapan saja.
  4. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas serta dapat melaksanakan diskusi melalui internet.
  5. Menjadikan siswa lebih aktif.
  6. Pembelajaran e-learning  relatif lebih efisien bagi yang rumahnya jauh dari sekolah atau perguruan tinggi.

B. Kekurangan E-learning

1. Kendala dari Sumber daya Manusia (SDM)

Kendala yang dihadapi dari sumber SDM  dalam memanfaatkan pembelajaran e-learning yaitu masih minimnya pemahaman guru dalam pembelajaran berbasis e-learning. Kompetensi guru masih kurang dan motivasi guru dalam mengaplikasikannya juga masih rendah.

Sedangkan kendala dari siswa dalam strategi belajar dengan memanfaatkan e-learning yaitu kesadaran untuk belajar mandiri masih rendah, terpaku nya siswa kepada guru yang aktif dikelas membuat pembelajaran tersebut masih kurang diterima. SDM disini juga masih terkendala karena faktor ekonomi siswa yang belum mampu menggunakan pembelajaran berbasis e-learning. 

2. Kendala dari Segi Materi atau Bahan Ajar

Penggunaan internet yang belum sepenuhnya menyeluruh digunakan oleh semua guru dan siswa  yang masih minim pengetahuan tentang internet membuat pembelajaran berbasis e-learning belum dapat berjalan dengan baik. Minimnya sumber materi belajar dan bahan ajar yang digunakan menjadikan pembelajaran tersebut masih terkendala. Pemanfaatan sumber belajar dan bahan ajrnya belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik. 

Menurut Silahuddin (2015 53:54) kelemahan pembelajaran e-learning sebagai berikut:

  • Tidak semua guru dan siswa memahami pemakaian teknologi.
  • Tahap awal e-learning membutuhkan biaya cukup mahal karena membutuhkan infrastruktur atau programming yang baik.

Sedangkan menurut Kusmana (2011:39) kekurangan pembelajaran e-learning adalah:

  • Kurangnya interaksi langsung antara siswa dan guru, bahkan siswa dengan siswa.
  • Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung gagal.
  • Kurangnya penguasaan teknologi.

Aplikasi Pendukung Pembelajaran E-learning

Untuk menerapkan pembelajaran e-learning dikelas, terdapat kondisi tingkat keterampilan guru dan siswa yang berbeda-beda. Maka perlunya memahami aplikasi apa yang dibutuhkan untuk digunakan dalam menunjang proses pembelajaran.

Berbicara mengenai kebutuhan pembelajaran berbasis e-learning, tentu aplikasi yang dibutuhkan sangat beragam, karena tidak semua SDM mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai macam aplikasi. Maka dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Low Tech dan High Tech.

A. Low Tech ( SDM yang Memiliki Kemampuan Teknologi Rendah/Terbatas)

Pada saat SDM  di suatu  institusi pendidikan memiliki keterbatasan penggunaan teknologi, maka dapat menggunakan media sosial dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis e-learning. Aplikasi-aplikasi yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. WhatsApp

WhatsApp Messenger merupakan teknologi populer yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai alat pembelajaran. Di dalam WhatsApp Messenger terdapat WhatsApp Group yang mampu membangun sebuah pembelajaran yang menyenangkan terkait berbagai topik yang diberikan oleh pengajar.

Fitur-fitur pada media sosial WhatsApp, sebagai berikut:

  • Mengirim pesan teks maupun rekaman suara.
  • Mengirim foto dari galeri ataupun dari kamera.
  • Mengirim Video.
  • Mengirim berkas-berkas kantor atau yang lainnya.
  • Menelfon melalui suara ataupun Vidio call.
  • Berbagi lokasi menggunakan GPS.
  • Mengirim kartu kontak.
  • Terdapat emoticon dan stiker.
  • Di aplikasi WhatsApp, pengguna juga dapat mengatur panel profilnya sendiri terdiri dari nama, foto, status serta beberapa alat pengatur privasi untuk melindungi profil dan juga alat bantuan untuk mem-backup pesan, mengubah nomor akun, dan melakukan pembayaran.

2. Line

Aplikasi line menggunakan  sistem  nomor telepon seluler penggunanya sebagai basis untuk saling berhubungan. Aplikasi line saat ini tersedia untuk gadget yang memiliki sistem operasional IOS dan Android. Adapun fitur-fitur yang ada di aplikasi line sebagai berikut:

  • Personal chat. Fitur ini merupakan fitur utama untuk menghubungkan sarana komunikasi antar pengguna Line lainnya secara privasi.
  • Dapat Share foto atau gambar.
  • Free call  karena menggunakan jaringan internet.
  • Sticker.
  • Time line. 
  • Grup line. Menyediakan fitur grup agar pengguna dapat berbincang dengan pengguna Line lebih dari satu pengguna.

Selain kedua aplikasi di atas, aplikasi yang dapat digunakan ke dalam low tech ialah Facebook, Twitter, dan Youtube.

B. High Tech/ Learning Management System ( SDM yang Memiliki Kemampuan Teknologi Tinggi atau Mahir)

SDM yang mempunyai kemampuan teknologi tinggi dapat menggunakan LMS yang dirancang khusus untuk pembelajaran. Adapun aplikasi yang tergolong LMS adalah sebagai berikut:

1. Edmodo

Edmodo merupakan salah satu hasil dari sebuah perkembangan teknologi informasi yang membantu dan menyongsong pendidikan abad 21 yang merupakan sebuah perusahaan  yang memberi layanan media sosial untuk mendukung sistem pembelajaran online bagi guru, siswa, mahasiswa maupun dosen. 

E-learning menggunakan Edmodo mempunyai kelebihan selain dapat mudah digunakan dan mempunyai tampilan yang tidak begitu rumit, tetapi apabila dilihat aplikasi ini mempunyai fasilitas yang lumayan cukup banyak sebagai media pembelajaran.

Fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi Edmodo:

  • Parent code
  • Award badge
  • Polling
  • Assigment
  • Gradebook
  • Quiz
  • File and link
  • Library

2. Schoology

Schoology  adalah salah satu tools pembelajaran yang bisa kita gunakan secara gratis. Schoology masuk dalam kategori LMS. Schoology bisa digunakan oleh dosen, guru dan siswa. Konsepnya secara umum, dosen / guru bisa membuat sesuai kelas, dan siswa join di kelas yang telah disiapkan oleh guru. Guru (atau dosen) dalam kelas tersebut bisa (atau sudah) menyiapkan beberapa aktivitas pembelajaran yang bisa dilakukan oleh siswa (sumber materi, video, presentasi, tugas, quiz, diskusi).

Beberapa fitur yang bisa digunakan di Schoology antara lain:

  • Membuat kelas
  • Mengelola peserta kelas
  • Update pengumuman
  • Pooling
  • Buku Raport untuk setiap aktivitas
  • Absensi
  • Materi Pembelajaran
  • Test / Quiz
  • Diskusi (bisa diberi nilai juga)
  • MiniBlog (page)
  • Tugas (Assignment)

3. Google Classroom

Google Classroom adalah alat berbasis web gratis yang dikembangkan oleh google. Saat itu diperkenalkan pada 12 Agustus 2014. Aplikasi ini digunakan oleh para guru dan siswa, untuk berbagi file di antara mereka. Di Google Classroom guru dapat membuat tugas untuk siswa, dan siswa dapat mengumpulkan tugas. Baik guru dan siswa dapat bekerja tanpa menggunakan kertas dalam aplikasi ini.

Fitur-fitur yang ada di dalam google classroom:

       Google Classroom dapat di siapkan dengan mudah. Pengajar dapat menyiapkan kelas dan mengundang siswa serta asisten pengajar. Di halaman tugas kelas, mereka dapat berbagi informasi tugas, pertanyaan, dan materi. Dengan Google Classroom, pengajar dapat menghemat waktu dan kertas. Mereka dapat membuat kelas, memberikan tugas, berkomunikasi, dan melakukan pengelolaan semuanya di satu tempat.

Google Classroom juga menawarkan pengelolaan yang baik. Siswa dapat melihat tugas di halaman tugas, di aliran kelas, atau di kalender kelas. Semua materi kelas otomatis disimpan dalam folder Google Drive. Selain itu, Google Classroom memungkinkan alur komunikasi antara pengajar dan murid atau antara murid lebih efektif. Pengajar dapat membuat tugas, mengirim pengumuman, dan memulai diskusi kelas secara langsung.

Siswa dapat berbagi materi antara satu sama lain dan berinteraksi dalam aliran kelas atau melalui email. Pengajar juga dapat m lihat dengan cepat siapa saja yang sudah dan belum menyelesaikan tugas, serta langsung memberikan nilai dan masukan real time. Yang tak kalah penting google classroom terjangkau dan aman yang disediakan gratis untuk sekolah lembaga nonprofit, dan perorangan serta tidak berisi iklan dan tidak pernah menggunakan konten pengguna atau data siswa untuk tujuan periklanan.

Daftar Pustaka
  • Atikah, Rini, Rani Titik Prihatin, Herni Hernayati, Jajang Misbah. 2021. Pemanfaatan Google  Classroom Sebagai Media Pembelajaran di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Petik, 7(1).
  • Ayu, Dewi Puspita, Rahma Amalia. 2020. Pembelajaran Bahasa Indonessia Berbasis E-learning Di Era Digital. Prosiding Samasta (Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia).
  • Darmika, I Putu, Gede, I Made. 2017. Penggunaan E-learning dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMAN Bali Madura. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undhiksha, 7(1).
  • Kusmana, Ade. 2011. E-learning dalam Pembelajaran. Lentera Pendidikan, 14(1).
  • Silahuddin. 2015. Penerapan E-learning dalam Inovasi Pendidikan. Jurnal Ilmiah Circuit, 1(1).
  • Somantri, Oman,. Dyah Apriliani, Arif Wirawan Muhamad, M Nishom. 2019. Pembangunan Media Pembelajaran Berbasis E-learning di SMP NU Ma’arif Jatinegara Tegal. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2).
  • Yuliana, Elfa, Saepul Bahri. 2020. Strategi Belajar dalam Memanfaatkan E-learning pada Masa Pandemi di SDN 2 Kembang Kerang Aikmel. Bada'a Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 2(2), 219-228.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url