Strategi Pembelajaran PAIKEM: Konsep dan Prinsipnya


Strategi Pembelajaran PAIKEM: Konsep dan Prinsipnya

Strategi Pembelajaran - Sebuah jalannya pembelajaran, mutlak memerlukan strategi di dalamnya. Setuju?

Strategi pembelajaran dimaksudkan agar pembelajaran tidak berjalan ‘seadanya’ atau flat saja. Sebuah pembelajaran di kelas harus sudah terencana dengan skema strategi tertentu.

Nah, berbicara strategi pembelajaran, pasti sangat banyak sekali yang bisa dipakai seorang guru. Namun, salah satu strategi yang sedang mencuat saat ini ialah strategi pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).

Pembelajaran PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan pemahamannya.

Lalu, bagaimanakah konsep dari strategi PAIKEM ini? Simak selengkapnya, Yuk!

Konsep PAIKEM

Pendekatan PAIKEM sebagai sebuah strategi pembelajaran dapat dipaparkan dengan 5 kriteria berikut.

Pembelajaran Aktif

Dalam sebuah proses pembelajaran, keaktifan para siswa menjadi salah satu hal paling penting, baik dalam CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) maupun dalam PKP (Pendekatan Keterampilan Proses).

Suasana belajar yang aktif dapat menimbulkan kesan berbeda dan antusiasme yang baik di dalam kelas, sedangkan jika pembelajaran berjalan secara pasif, maka pembelajaran akan terkesan monoton dan membosankan.

Menurut Sulo (1990:9-10) menyatakan bahwa, terdapat prinsip-prinsip yang harus di perhatikan dalam menerapkan CBSA, yaitu:
  1. Penumbuhan motivasi, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik;
  2. Pemantapan latar dari materi yang akan dipelajari, khususnya pemberian apersepsi/kaitan;
  3. Mengupayakan keterarahan kepada suatu fokus, seperti suatu konsep inti ataupun permasalahan sehingga siswa dapat memusatkan serta mengaitkan/menghubungkan keseluruhan bahan yang sedang dipelajari;
  4. Belajar sambil bekerja, sambil bermain, ataupun kegiatan lainnya;
  5. Penyesuaian dengan perbedaan individu;
  6. Peluang untuk bekerja sama dengan berbagai pola interaksi;
  7. Peluang untuk menemukan sendiri informasi/konsep;
  8. Penumbuhan kepekaan mencari masalah dan memecahkannya;
  9. Mengupayakan keterpaduan, baik asimilasi maupun akomodasi kognitif.
Untuk mewujudkan prinsip belajar di atas, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran, antara lain (Sulo Lipu La Sulo, 1990:10).
  1. Mengupayakan variasi kegiatan dan suasana belajar dengan penggunaan berbagai strategi pembelajaran.
  2. Menumbuhkan prakarsa siswa untuk aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran.
  3. Mengembangkan berbagai pola interaksi dalam pembelajaran, baik antara guru dan siswa maupun antara siswa.
  4. Menggunakan berbagai sumber belajar, baik yang dirancang / 
  5. By Design (buku pelajaran, media pembelajaran, model kerangka manusia) maupun yang dimanfaatkan By
  6. Utilization (tumbuhan, hewan, lingkungan, pasar).
  7. Pemantauan yang intensif dan diikuti dengan pemberian balikan yang spesifik juga segera.

Pembelajaran Inovatif

Model pembelajaran yang inovatif dapat dilakukan dengan cara mengadopsi model-model pembelajaran lain, yang dapat mengatasi kejenuhan-kejenuhan siswa dalam setiap pembelajaran.

Melalui pembelajaran yang inovatif, seorang guru harus mampu menanamkan kepada peserta didiknya, bahwa belajar itu menyenangkan. Salah satu strategi yang bisa diterapkan dalam pembelajaran inovatif, yaitu dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis komputer (PBK).

Pembelajaran Kreatif

Pembelajaran yang kreatif menekankan kepada pengembangan kreativitas, baik dalam hal imajinasi atau daya cipta siswa (mengarang, membuat kerajinan tangan, mempraktikkan kesenian), maupun kemampuan pengembangan berpikir kreatif.

Kemampuan berpikir kreatif haruslah seimbang dengan kemampuan berpikir rasional atau logis. Kemampuan berpikir rasional juga sering dilatih dalam pembelajaran matematika.

Pembelajaran Efektif

Aspek efektivitas dalam sebuah pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting. Pasalnya, jika pembelajaran yang dilakukan efektif, maka akan menciptakan suatu perubahan perilaku pada siswa tersebut. Hal ini tentu sejalan dengan definisi belajar, yaitu adanya perubahan perilaku pada siswa.

Selain itu, pembelajaran yang efektif juga membuat kinerja dari guru semakin baik dan pembelajaran yang dilakukan semakin efisien juga terarah. Hal ini tentu akan membuat tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran yang menyenangkan adalah sebuah pembelajaran yang sudah di desain sedemikian rupa agar jalannya pembelajaran tidak membosankan, ceria, dan menyenangkan.

Pembelajaran yang menyenangkan, akan membuat para siswa semakin aktif, inovatif, dan kreatif. Hal ini tentunya akan membuat jalannya pembelajaran semakin efektif dan efisien.

Berikut beberapa contoh pembelajaran yang menyenangkan menurut Dadan Djuanda dalam Konsorium (2006:166-171).
  1. Bisik Berantain ; Siswa saling membisikan kata/ kalimat satu per satu kepada sesama temannya, sehingga siswa yang terakhir mendapat giliran, di suruh membacakan kata/kalimat tersebut keras-keras. Bila kata/ kalimat yang diucapkan tidak tepat, maka kelompoknya diberikan hukuman.
  2. Lihat dan Katakan; Seorang Siswa harus mengidentifikasi sebuah benda (sayuran, buah, mainan dan lainnya) yang disimpan dalam kotak tertutup, kemudian menyebutkan ciri-ciri benda tersebut kepada temannya. Temannya harus mengambil benda yang cocok dengan ciri-ciri yang telah disebutkan oleh temannya tadi.
  3. Permainan Monopoli Pembelajaran Model permainan monopoli pakem pada dasarnya sama dengan bentuk permainan monopoli biasa yaitu untuk mengusai. Mengusai pada permainan monopoli pakem adalah bukan hanya mengusai pengetahuan. Bentuk dari model permainan monopoli pakem adalah memasukkan petak pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta permainan, adapun kelengkapan dari permainan monopoli PAIKEM  adalah papan permainan, uang-uangan, lembar pertanyaan.

Prinsip-prinsip Pembelajaran PAIKEM

Prinsip-prinsip pembelajaran PAKEM antara lain:

Mengalami

Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional. Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi makna kepada siswa dai pada hanya mendengarkan.

Misalnya pada mata pelajaran olah raga, supaya siswa dapat mengetahui tentang bagaimana melakukan servis dalam permainan bola voli, maka guru memberikan kesempatan kepada siswanya untuk melakukan servis bola.

Komunikasi

Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta didik. Proses komunikasi yang baik adalah proses komunikasi di mana adanya interaksi dari keduanya yang searah dan mendapatkan umpan balik.

Interaksi

Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi arah, interaksi multi arah yang diharapkan terjadi adalah interaksi transaksional, di mana proses komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan siswa, bahkan siswa dengan lingkungan sekitar memiliki kesigapan yang cukup baik

Refleksi

Kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian proses pembelajaran. Kegiatan refleksi ini dilakukan bersama antara guru dengan siswa.

Penutup

Strategi pembelajaran PAIKEM yang sedang hangat ini bisa kamu terapkan dalam kegiatan belajar mengajar kamu di kelas. Untuk kamu yang masih dalam tahap menempuh pendidikan seperti saya, maka jadikan teori ini sebagai dasar implementasi kamu nantinya.

Itulah pembahasan tentang strategi pembelajaran PAIKEM, semoga dapat bermanfaat.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url