Teori kecerdasan Majemuk

Teori kecerdasan Majemuk

Belajar dan PembelajaranKecerdasan Majemuk adalah salah satu teori belajar yang dikemukakan oleh Howard Gardner, seorang pakar pendidikan dan psikologi kebangsaan Amerika. Teori Belajar Howard Gardner dikenalkan pertama kali pada tahun 1983.

Teori ini menjadi sumber kekuatan baru bagi pendidik untuk lebih luas dalam berkreativitas dan berinovasi di dunia pendidikan. Selain itu, setiap pendidik harus belajar meyakini bahwa dibalik keterbatasan siswa juga terdapat kelebihan yang belum tereksplor dengan baik. 

Memahami Pentingnya Keterampilan Hidup

Selain Kecerdasan di butuhkan juga keterampilan hidup sebagai modal anak sejak dini untuk masa depannya, kecerdasan saja tidak cukup untuk menjadikan anak sukses atau tidaknya di masa mendatang. Saat anak usia 1-3 tahun, anak akan sangat mudah menerima segala informasi dan belajar apapun. Oleh karena itu, pada masa itu gunakan untuk memberi bekal kepada anak semata-mata untuk kesuksesan di masa depannya.

Menurut Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia yang juga pemerhati pendidikan anak, yaitu Prof.D.R.H. Arief Rachman, M.Pd. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu untuk meraih sukses. Namun, dalam mencapai kesuksesan selain dengan kecerdasan juga dibutuhkan keterampilan hidup dari setiap individu.

Dalam memberikan pembekalan keterampilan hidup, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, diantaranya dengan memperhatikan kebutuhan fisiknya, yaitu asupan gizi yang baik, memeriksakan kesehatan anak dengan rutin, memantau tumbuh kembang dari anak dan lain sebagainya. Ketika memberikan bekal keterampilan kepada anak, orang tua juga harus memperhatikan tentang kebutuhan emosi atau kasih sayangnya kepada anak. Kebutuhan emosi tersebut antara lain meliputi, memberikan perhatian, bersikap adil antara 1 anak kepada anak yang lain, menciptakan rasa aman, menumbuhkan kecerdasan dalam agamanya dan lain sebagainya.

Pembekalan keterampilan hidup dapat menjadikan kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh anak tersebut. Kecerdasan majemuk meliputi, kecerdasan linguistik, kecerdasan emosional, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan musikal, kecerdasan emosional, kecerdasan antarpersonal dan kecerdasan naturalis.

Jika anak sudah memiliki keterampilan hidup sejak usia dini, maka kemampuan anak dalam bersosial  pun kedepannya akan menjadi lebih baik. Oleh karena itu, orang tua yang ingin anaknya sukses pintar, cerdas, bukan salah satu caranya, melainkan pembelajaran pembekalan kepada anak tentang keterampilan hidup.

Mengenal Teori Kecerdasan Majemuk

Teori kecerdasan majemuk Gardner sangat terkenal dikalangan pendidik karena menawarkan model untuk bertindak sesuai dengan yang kita yakini yaitu semua anak memiliki kelebihan. Menurut Howard Gardner dalam Wikipedia, Ia melihat kecerdasan seseorang dalam sebuah nilai dan tes yang terstandard, ia mendefinisikan kecerdasan sebagai:
  1. Kemapuan seseorang untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata.
  2. Kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk diselesaikan.
  3. Kemampuan untuk menghasilkan sesuatu (produk) atau menawarkan sebuah pelayanan yang dihasilkan dari kebudayaannya.
Menurut Gardner dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind: Teori Multiple Intelegences tahun 1983 mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan suatu masalah, menciptakan suatu (produk) yang bernilai dalam suatu budaya.
Adapun macam-macam kecerdasan tersebut yaitu:
  1. Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menyusun pikiran dengan jelas dan mampu mengungkapkannya melalui kata-kata seperti berbicara, membaca atau menulis.
  2. Kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, serta pola pemikiran logis dan ilmiah.
  3. Kecerdasan visual/spasial adalah kemampuan melihat suatu objek dengan detail atau gambar
  4. Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan musik, irama, nada dan suara.
  5. Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menggabungkan gerakan fisik dan pikiran sehingga menghasilkan gerakan yang sempurna.
  6. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan memahami orang lain.
  7. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.
  8. Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengerti alam lingkungan dengan baik, kemampuan untuk memahami dan menikmati alam, dan mengenali berbagai jenis flora fauna dan fenomena alam lainnya.
  9. Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk merasakan keberagaman atau macam-macam seseorang.
Adapun kecerdasan majemuk terbentuk karena faktor, yaitu:
  1. Hereditas yaitu faktor bawaan dari keturunan.
  2. Lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh besar untuk menghasilkan kemampuan fungsionalitas organ kecerdasan pada anak.
  3. Nutrisi, asupan nutrisi merupakan salah satu faktor yang mendukung kecerdasan anak.

Keabsahan Munculnya Teori Kecerdasan Majemuk

1. Memiliki dasar biologis

Kecenderungan untuk mengetahui dan memecahkan masalah merupakan sifat asar biologis/fisiologis manusia. Misalnya, gerak tubuh, berkomunikasi dengan orang lain, berimajinasi sendiri, menggunakan ritme dan suara, dan lain-lain.Kecenderungan ini semua berakar pada sistem biologis manusia itu sendiri

2. Bersifat universal bagi spesies manusia

Setiap cara untuk memahami sesuatu selalu ada pada setiap budaya, tidak peduli kondisi sosio-ekonomi dan pendidikannya. Walaupun telah berkembang jenis keterampilan pada budaya yang berbeda, namun hadirnya kecerdasan adalah bersifat universal. Dengan kata lain, kecerdasan berakar pada keberadaan spesies manusia itu sendiri.

3. Nilai budaya suatu keterampilan

Cara untuk memahami sesuatu didukung oleh budaya manusia dan merupakan hal yang harus diteruskan kepada generasi penerus. Contoh, pengembangan bahasa bisa berupa tulisan pada suatu budaya, hiroglif pada budaya lain, pesan-pesan lisan, bahasa-bahasa tanda, pada budaya lain pula. Namun bahasa formal dinilai tinggi dan merupakan kriteria pendidikan dan sosial seseorang.

4. Memiliki basis neurologi

Setiap kecerdasan memiliki bagian tertentu pada otak sebagai pusat kerjanya, dan yang dapat diaktifkan atau dipicu oleh informasi eksternal maupun internal.

5. Dapat dinyatakan dalam bentuk simbol

Setiap kecerdasan dapat dinyatakan dalam bentuk simbol atau tanda-tanda tertentu. Misalnya simbol kata, musik, angka, dan lain-lain. Adanya simbol-simbol tersebut merupakan kunci bahwa kecerdasan dapat dialihkan atau diajarkan.

Strategi Pembelajaran Kecerdasan Majemuk

Strategi pembelajaran disesuaikan dengan kecerdasan yang dipilih. Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat (2009: 129) mengemukakan strategi-strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk berdasarkan kecerdasan peserta didik yang dominan. Penggunaan strategi-strategi tersebut tidak dapat berdiri sendiri tetapi dikombinasikan satu sama lain agar dapat memfasilitasi kecenderungan kecerdasan majemuk peserta didik. pada kegiatan inti pembelajaran, tidak mungkin termuat pengembangan 9 kecerdasan. Pendidik perlu membatasi minimal 3 kombinasi strategi kecerdasan yang disesuaikan dengan materi pelajaran agar lebih fokus dan terarah.

Mengembangkan Kecerdasan Ganda dalam Kegiatan Pembelajaran

Kecerdasan ganda sebenarnya merupakan teori yang bersifat filosofi. Hal ini tampak pada sikapnya terhadap belajar dan pandangannya terhadap pendidikan atau pembelajaran. Pendidikan atau pembelajaran ditinjau dari sudut pandang kecerdasan ganda lebih mengarah kepada hakekat dari pendidikan itu sendiri, yaitu yang secara langsung berhubungan dengan eksistensi, kebenaran, dan pengetahuan. Gambarnya pendidikan diwarnai oleh semangat Dewey yang berdasarkan diri pada pendidikan yang bersifat progresif. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam teori kecerdasan ganda, yaitu :
  1. Setiap orang memiliki semua kecerdasan-kecerdasan itu
  2. Banyak orang yang dapat mengembangkan masing-masing kecerdasannya sampai ketingkat optimal
  3. Kecerdasan biasanya dapat bekerja bersama-sama dengan cara yang unik
  4. Ada banyak cara untuk menjadi cerdas.
Kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan ganda antara lain, dengan dengan menyediakan hari-hari karir, studi tour, biografi, pembelajaran terprogram, kegiatan kegiatan eksperimen, majalah dinding, papan display, membaca buku-buku yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan ganda, membuat table perkembangan kecerdasan ganda atau human intelligence hunt.

Setiap siswa  memiliki perbedaan kecenderungan dalam perkembangan kecerdasan gandanya, maka guru perlu menggunakan strategi umum maupun khusus dalam pembelajaran untuk mengembangkan seluruh kecerdasan siswa secara optimal. Teori ganda juga mengatakan bahwa tidak ada satupun pendekatan atau strategi yang cocok digunakan bagi semua siswa.

Dalam hal pengukuran kecerdasan ganda lebih mengutamakan pada studi dokumentasi dan proses pemecahan masalah. Apabila kegiatan diatas dapat dilakukan maka keterampilan kognitif siswapun dapat berkembang dengan sendirinya.

Kesimpulan

Menurut Gardner dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind: Teori Multiple Intelegences tahun 1983 mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan suatu masalah, menciptakan suatu (produk) yang bernilai dalam suatu budaya. Kecerdasan Majemuk adalah salah satu teori belajar yang dikemukakan oleh Howard Gardner.

Kecerdasan majemuk meliputi, kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan visual/spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis dan kecerdasan spiritual. 
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url