Adaptasi Morfologi dan Fisiologi Makhluk Hidup

Menurut Daubenmire (1959) dan Wilsie (1962) menyatakan bahwa keistimewaan suatu organisme atau organ – organnya dalam menyesuaikan diri dengan habitatnya disebut adaptasi. Ada lagi menurut Wilse (1962) mengemukakan bahwa adaptasi merupakan sifat yang dimiliki setiap organisme yang berguna untuk kelanjutan kehidupannya dalam kondisi lingkungan di habitatnya.

Jadi, adaptasi adalah suatu kemampuan dari makhluk hidup untuk bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dengan tujuan untuk bertahan hidup. Ada beberapa jenis adaptasi yaitu:


Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah cara makhluk hidup menyesuaikan bentuk dan struktur organ tubuhnya yang tampak terhadap lingkungannya untuk dapat bertahan hidup. Adaptasi morfologi ini mudah dikenali karena memiliki ciri khas bentuk dan struktur organ tubuhnya yang menggambarkan/menyesuaikan dengan lingkungannya. Contohnya ada pada:

1. Adaptasi Morfologi Pada Manusia

  • Perubahan warna kulit, jika terlalu lama terkena sinar matahari, kulit manusia akan berubah menjadi gelap.
  • Bentuk hidung, manusia memiliki lubang hidung yang menonjol keluar untuk memudahkan bernapas dan menghadap ke bawah sehingga tidak mudah memasukkan air, debu dan kotoran lainnya.
  • Rambut halus pada kulit berdiri, kulit manusia memiliki rambut-rambut halus yang akan berdiri ketika suhu udara rendah (dingin).

2. Adaptasi Morfologi Pada Hewan

Adaptasi Morfologi Hewan

A. Bentuk kaki burung yang berbeda-beda sesuai dengan lingkungannya
  • Burung tipe kaki perenang, adalah burung yang memiliki selaput di jari kakinya. Contohnya bebek, itik, dan entog
  • Burung tipe kaki pemanjat, adalah burung dengan 2 jari ke depan dan 2 jari ke belakang. Contohnya burung pelatuk, burung kutilang.
  • Burung tipe kaki petengger, adalah burung yang memiliki 4 jari kaki yang kecil. Contohnya burung gelatik, burung Pipit.
  • Burung tipe kaki pencengkram, adalah burung yang memiliki kaki pendek dan kekar serta berkuku runcing. Contohnya burung elang, burung rajawali dan burung hantu.
  • Burung tipe kaki untuk memanjat dan memegang makanan. Contohnya burung kakak tua.
  • Burung tipe kaki untuk mengais makanan. Contohnya kaki ayam.
B. Bentuk paruh burung sesuai jenis makanannya.
Adaptasi Morfologi Hewan
  • Burung tipe pemakan biji memiliki paruh pendek dan kuat. Contohnya paruh burung Pipit, burung gereja, burung merpati, burung perkutut dan burung deruk.
  • Burung tipe pemakan daging memiliki paruh kuat, tajam dan melengkung bagian ujungnya. Contohnya burung elang, burung hantu dan burung gagak.
  • Burung tipe pemakan ikan memiliki paruh burung berkantong. Contohnya burung pelikan, burung bangau, burung flamingo, burung raja udang, burung paruh udang.
  • Burung tipe pengisap madu memiliki paruh panjang berkantong. Contohnya burung Kolibri dan burung cucak kombo.

C. Serangga

Serangga memiliki bentuk mulut yang berbeda berdasarkan cara memperoleh makanannya, ada yang tipe penggigit, penusuk dan penghisap, penjilat dan penyerap.

3. Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan

A. Memiliki rongga antar sel yang berisi udara untuk dapat mengapung di air. Contohnya eceng gondok dan kiambang.
Adaptasi Morfologi Eceng Gondok

B. Tumbuhan memiliki daun yang berada di permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air, memiliki rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul di permukaan air. Contohnya teratai dan kangkung.
Adaptasi Morfologi Tumbuhan

C. Tumbuhan yang terendam di dalam air memiliki dinding sel yang kuat dan tebal yang berfungsi untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contohnya hydrilla dan vallisneria.

d. Tumbuhan yang hidup di pasang surut memiliki akar yang lebat dan kuat sehingga tidak roboh ketika terkena ombak. Contohnya tumbuhan bakau.

Adaptasi Morfologi

Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah cara makhluk hidup menyesuaikan fungsi organ-organ tubuhnya terhadap lingkungannya agar dapat bertahan hidup. Adaptasi fisiologi ini berbeda dengan morfologi, karena dapat kembali ke kondisi awal (reversibel). Adapun bentuk adaptasi fisiologi makhluk hidup berikut ini.

1. Adaptasi Fisiologi pada Manusia

Adaptasi fisiologi pada manusia diantaranya sebagai berikut:
  • Orang hidup di pantai memiliki jumlah sel darah merah sedikit: Mengapa demikian? Berbeda dengan orang yang hidup di pegunungan. Orang yang hidup di pantai memiliki tekanan parsial oksigen lebih besar di banding daerah pegunungan.
  • Saat berkeringat tubuh akan dingin: Saat kita mengeluarkan keringat karena udara panas, tubuh akan dingin karena panas tubuh diambil untuk menguapkan keringat di permukaan tubuh kita
  • Saat udara dingin tubuh mengeluarkan urine: Mengapa saat udara dingin kita sering buang air kecil? Hal ini terjadi karena eksresi yang di keluarkan biasanya keringat (saat udara panas), kini pengeluarannya yaitu lewat urine karena tak ada cara lain.

2. Adaptasi Fisiologi pada Hewan

Adaptasi fisiologi pada hewan diantaranya sebagai berikut:

a. Hewan ruminansia adalah jenis hewan mamalia yang mencerna makanan dua kali.
Mengapa demikian? Dikarenakan di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, yang berfungsi untuk mencerna selulosa yang menyusun dinding sel tumbuhan dengan enzim selulase maka makanan menjadi mudah di cerna. Makanan yang dicernanya adalah rumput-rumputan. Contohnya kambing, sapi dan kerbau.

b. Hewan berdasar jenis makanannya dibedakan menjadi:
  • Karnivora (pemakan daging), hewan ini memiliki gigi yang tajam (taring) yang berfungsi untuk mengoyakkan makanan berupa daging. Dapat di lihat juga dari ukuran panjang usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Pada hewan karnivora ini memiliki usus yang pendek daripada hewan herbivora. Contohnya harimau, singa, ular dan lainnya
  • Herbivora (pemakan rumput), hewan ini memiliki gigi yang tidak tajam atau tidak memilik taring yang tajam yang hanya berfungsi untuk mengunyah makanan berupa rumput dan sayuran. Hewan pemakan tumbuhan juga memiliki ukuran usus yang lebih panjang daripada hewan karnivora. Contohnya sapi, kambing, domba, kuda dan lainnya.
  • Omnivora (pemakan tumbuhan dan daging)

3. Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan

Adaptasi fisiologi pada tumbuhan diantaranya sebagai berikut:

a. Bunga memiliki bau yang khas

Mengapa bunga itu mempunyai bau yang khas setiap bunganya? Pada tanaman yang memiliki bunga, tentu dalam bunga itu memiliki bau yang berbeda pada setiap bunganya. Itu merupakan fisiologi (fungsi) yang bertujuan untuk mengundang datangnya serangga untuk membantu penyerbukan. Bunga jenis ini biasanya menghasilkan madu atau serbuk sarinya yang melekat.

b. Pohon mahoni terdapat zat racun

Pada pohon mahoni yang memiliki zat racun bertujuan untuk mengurangi persaingan dengan tumbuhan lain dalam memperoleh nutrisi dari dalam tanah.

Demikian pembahasan tentang adaptasi morfologi dan Fisiologi pada makhluk hidup yaitu pada manusia, hewan dan tumbuhan. Adapun tujuan dari adaptasi itu adalah untuk dapat menyesuaikan diri baik dari organ-organ pada makhluk hidup maupun fungsi yang menyesuaikan lingkungan tempat makhluk hidup itu berada. Semoga bermanfaat.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url