Metode Mengajar Ceramah: Pengertian, Kelebihan, dan Kekuranganya

Metode Ceramah Menurut Para Ahli

Pengertian Metode Ceramah (Preaching Method)

Belajar dan PembelajaranMenurut Wina Sanjaya (2006:147), metode ceramah merupakan cara penyampaian pembelajaran dengan penuturan secara lisan ataupun penjelasan secara langsung kepada peserta didik. Metode ini adalah cara mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.

Sedangkan menurut pendapat Hamdani (2011:278), metode ceramah merupakan cara pembelajaran yang sudah sangat lama diterapkan oleh guru, dengan penyampaian secara lisan kepada peserta didik. Metode ini digunakan untuk materi pembelajaran yang memerlukan banyak penjelasan.

Menurut Pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2010:97), metode ceramah menyampaikan informasi pembelajaran secara lisan kepada siswa dan merupakan metode tradisional yang sejah dahulu telah digunakan dalam proses pembelajaran. Namun, metode ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena pada sekolah-sekolah yang ada di pedesaan, fasilitasnya sangat minim.

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.

Metode ini dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.

Kelebihan Metode Ceramah (Preaching Method)

Beberapa kelebihan dari metode mengajar ceramah adalah:
  • Guru lebih mudah menguasai kelas.
  • Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
  • Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
  • Mudah dilaksanakan.

Kelemahan Metode Ceramah (Preaching Method)

Selain kelebihan, metode ceramah juga memiliki kelemahannya, yaitu:
  • Membuat siswa pasif
  • Mengandung unsur paksaan kepada siswa
  • Mengandung daya kritis siswa
  • Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi karena penyampaian pembelajaran menggunakan visi audio
  • Sulit mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar siswa
  • Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
  • Bila terlalu lama, pembelajaran akan menjadi membosankan

Daftar Pustaka

  • Djamaluddin, Ahdar dan Wardana. (2019). Belajar dan Pembelajaran: 4 Pilar Peningkatan Kompetensi Pedagogis. Sulawesi Selatan: CV Kaffah Learning Center.
  • Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
  • Syaiful, B., Djamarah. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta.
  • Wina, Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url