10 Prinsip Dasar Akuntansi yang Perlu Diketahui
Prinsip dasar akuntansi adalah dasar atau acuan para akuntan dalam melaksanakan proses akuntansi.
Dalam menghasilkan laporan keuangan, seorang akuntan harus menjalankan prinsip dasar akuntansi dengan baik dan sesuai dengan prosedur, sehingga memenuhi prinsip yang dapat diterima umum.
Tujuan dijalankannya prinsip akuntansi tersebut adalah untuk menciptakan keserasian antara pengguna akuntansi satu dengan yang lainnya.
Apa itu Prinsip Dasar Akuntansi?
Prinsip akuntansi merupakan dasar atau acuan dalam melaksanakan proses akuntansi.
Dengan memakai prinsip akuntansi ini, akan didapatkan penilaian secara objektif terhadap produk akuntansi sehingga tidak menyebabkan perbedaan pelaporan.
Selain itu, prinsip dasar akuntansi juga berguna untuk kemudahan dalam membaca produk akuntansi oleh penerima informasi.
Setiap negara memiliki perbedaan dalam prinsip akuntansinya. Di Indonesia, prinsip akuntansi diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), yaitu badan yang mengatur peraturan dan kebijakan akuntansi yang berlaku di Indonesia.
10 Prinsip Dasar Akuntansi di Indonesia
Adapaun prinsip dasar akuntansi yang perlu kamu ketahui adalah sebagai berikut.
1. Prinsip Entitas Ekonomi
Prinsip entitas ekonomi atau prinsip kesatuan entitas diartikan sebagai konsep kesatuan usaha.
Artinya, akuntansi menganggap bahwa perusahaan meruapakan kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dari entitas ekonomi lainnya.
2. Prinsip Periode Akuntansi
Prinsip periode akuntansi atau prinsip kurun waktu adalah penilaian dan pelaporan keuangan yang dibatasi oleh kurun waktu tertentu.
Misalnya, sebuah perusahaan menjalankan periode akuntansi selama satu bulan (dari tanggal 1 sampai tanggal 31).
3. Prinsip Biaya Historis
Prinsip ketiga ini mengharuskan setiap barang yang diperoleh harus dicatat berdasarkan semua pengeluarannya.
Dengan begitu, setiap arus pembelian barang maupun jasa memiliki catatan agar tidak terjadi permasalahan.
4. Prinsip Satuan Moneter
Pada prinsip keempat ini, proses pencatatan transaksi tidak melibatkan hal-hal non kualitatif (mutu, prestasi, dan sebagainya), artinya hanya dinyatakan dalam bentuk mata uang.
Semua bentuk pencatatan hanya terbatas pada segala yang bisa diukur dan dinilai dengan satuan mata uang.
5. Prinsip Kesinambungan Usaha
Prinsip dasar akuntansi ini menganggap bahwa sebuah bisnis atau entitas ekonomi akan berjalan secara terus menerus atau berkesinambungan tanpa ada pembubaran atau penghentian kecuali terdapat peristiwa tertentu yang bisa menyanggahnya.
6. Prinsip Pengungkapan Penuh
Dalam menyajikan informasi, laporan keuangan harus mempunyai prinsip pengungkapan secara penuh.
Dengan kata lain, laporan keuangan harus di tulis dan dilaporkan secara detail tanpa ada kecatatan dalam pengungkapannya.
7. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Pendapatan muncul karena adanya kenaikan keuangan yang diperoleh dari sebuah aktivitas usaha seperti penjualan. Pendapatan diakui ketika adanya kepastian mengenai kenaikan volume pemasukan yang diperoleh dari transaksi penjualan.
8. Prinsip Mempertemukan
Maksud prinsip kedelapan ini adalah biaya yang dipertemukan dengan pendapatan yang sudah diterima perusahaan.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil mengenai besar atau kecilnya laba bersih yang diperoleh.
9. Prinsip Konsistensi
Laporan keuangan yang disajikan harus konsisten. Artinya, laporan tersebut tidak berubah dalam prosedur, metode, ataupun kebijakan yang sudah diterapkan oleh perusahaan.
10. Prinsip Materialistis
Dalam prinsip ini, pencatatan dan pengakuan informasi dapat dilakukan secara material atau bernilai nominal.
Prinsip ini juga menentukan apakah sebuah laporan keuangan perlu ditulis ulang atau hanya dikoreksi saja.
Kesimpulan
Dengan mengetahui berbagai prinsip dasar akuntansi, maka kamu dapat mengatur bisnis yang dijalankan dengan lebih baik.
Untuk itu, jika kamu ingin menjadi seoarang akuntan atau ingin menjalankan sebuah bisnis, maka harus mengetahui prinsip-prinsip dasar akuntansi.