Dakwah: Pengertian, Sasaran, Syarat, Metode, Media, Manajemen, dan Objek
Dakwah: Pengertian, Sasaran, Syarat, Metode, Media, Manajemen, dan Objek – Dakwah sudah dikenal sejak dahulu dan sering sekali dipraktekkan hingga sekarang. Lantas, apa itu dakwah? Bagaimana syarat dan metode dakwah? Semua pertanyaan itu akan terjawab melalui artikel ini.
Pengertian Dakwah
Menurut bahasa “dakwah” berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti memanggil, menyeru, dan mengajak. Orang yang melakukan dakwah disebut da’i. Senada dengan kata dakwah dalam Al-qur’an dan Hadis sering dipakai kata tablig dari kata balaga.
Menurut istilah, pengertian dakwah islamiah adalah mengajak orang lain untuk meyakini kebenaran ajaran islam dan menjalankan syariatnya, yang terlebih dahulu diyakini dan diamalkan oleh pendakwahnya.
Sasaran dan Tujuan Dakwah
Dakwah islamiah sejak zaman rasul-rasul Allah swt terdahulu sampai Rasulullah saw dan para penerusnya sampai akhir zaman nanti, mempunyai sasaran yaitu mengubah perilaku manusia yang telah menyimpang dari aturan Allah swt untuk kembali ke jalan yang telah diatur oleh Allah swt, melalui para rasul-Nya sehingga derajat manusia yang telah jatuh dapat terangkat kembali.
Secara singkat, tujuan dakwah islamiah adalah mengajak segenap manusia dari jalan kesesatan yang dimurkai, menuju jalan yang benar yang diridai Allah swt.
Syarat dan Metode Dakwah
Agar dakwahnya berhasil dan sukses bagi seorang da’i, maka harus terpenuhi beberapa syarat serta menguasai metode/cara-cara berdakwah, yaitu sebagai berikut.
- Perbuatan dan ucapan harus benar-benar menjadi contoh (uswatun hasanah).
- Memahami objek dakwahnya, sehingga tidak akan terjadi salah sasaran.
- Mempunyai keberanian dalam menyampaikan dakwahnya, yang benar dikatakan benar, yang salah dikatkan selah, dan berani menghadapi risiko dari akibat dakwahnya.
- Mempunyai ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi segala rintangan yang mungkin timbul dari dakwahnya.
- Menyadari bahwa segala tugasnya hanyalah menyampaikan, masalah hasil sepenunya diserahkan kepada Allah swt.
Adapun metode dakwah yang harus dilaksanakan oleh da’i, mengacu pada firman Allah swt pada Q.S An-Nahl (16:125) sebagai berikut.
- Berdakwah harus di jalan Allah swt., bukan untuk kepentingan siapapun, tetapi semata-mata hanya mencari dan melaksanakan perintah Allah swt.
- Dalam menyampaikan dakwah harus dengan hikmah (kebijaksanaan) dan memerhatikan keadaan orang-orang yang didakwahi, lingkungannya, dan menggariskan materi dakwah yang disampaikan.
- Mauziah hasanah yaitu cara yang indah dan menyenangkan, sehingga dapat masuk dalam hati dengan lembut. Bukan dengan cara keras dan membosankan.
- Dalam berdakwah perlu dialog, diskusi bahkan berdebat, tetapi semuanya dilakukan dengan cara-cara yang baik, tidak debat kusir atau mau menang sendiri.
Media Dakwah
Rasulullah Muhammad saw. mengawali dakwahnya dengan cara sembunyi-sembunyi dari rumah ke rumah, kemudia secara terang-terangan dan disampaikan secara langsung kepada sahabatnya.
Media dakwah yang dipakai ketika itu masih sangat sederhana, yaitu media lisan dan tulisan, bahkan tulisan pun masih sangat terbatas. Seiring dengan kemajuan teknologi, media dakwah semakin sempurna dan daya jangkaunya semakin luas.
Dakwah pada masa sekarang bisa dilakukan dengan menggunakan media sebagai berikut.
- Media elektronik, meliputi radio, televisi, dan internet.
- Media cetak, meliputi buku-buku, surat kabar, majalah, spanduk, brosur, dan media cetak lainnya.
Manajemen Dakwah
Manajemen yang dilakukan Rasulullah saw dalam berdakwah dimulai dari diri sendiri dengan perilaku/akhlak yang sempurna. Dalam berdakwah, Rasulullah saw menerapkan perilaku-perilaku berikut.
- Lemah lembut dalam menjalankan dakwah.
- Bermusyawarah dalam segala urusan termasuk dakwah.
- Kebulatan tekad.
- Menyampaikan dakwah sesuai dengan objek dakwah.
- Lapang dada dan sabar.
- Bertawakal.
Objek Dakwah (Mad’u)
Objek dakwah adalah orang yang didakwahi, dengan kata lain orang yang diajak kepada agama Allah dan untuk kebaikan. Objek dakwah mencakup seluruh manusia, tak terkecuali si pendakwah tersebut.
Materi Dakwah (Al-Maudhu’)
Materi dakwah adalah segala sesuatu yang disampaikan kepada subyek dakwah kepada objek dakwah yang meliputi seluruh ajaran islam yang bersumber dari Al-Qur’an maupun Hadis.
Secara umum, materi dakwah mencakup 4 hal yaitu: akidah (keyakinan), syariah (hukum), akhlak (perilaku), dan muamalah (hubungan sosial).
Metode Dakwah (Assalibud Da’wah)
Metode dakwah yaitu cara-cara yang digunakan oleh seorang da’i dalam berdakwah agar maksud dari dakwah tersebut tercapai. Metode dakwah tersebut telah disebutkan dalam Q.S An-Nahl ayat 125.
Metode dakwah yang mengacu kepada Q.S An-Nahl ayat 125 tersebut, dapat dijabarkan menjadi:
1. Berdakwah dengan Hikmah
- Alqur’an dan sunnah
- Ucapan ringkas yang mengandung banyak makana
- Manfaat serta rahasia setiap hari
2. Berdakwah dengan Mau’idah Hasanah
- Memberikan motivasi untuk berbuat baik atau memberi peringatan jika melakukan maksiat.
- Ucapan yang lembut.
- Pengajaran yang mengandung pesan positif.
Jadi, mau’idah dapat diartikan sebagai nasihat yang diucapkan dengan perkataan lemah lembut sehingga dapat masuk ke dalam hati orang yang didakwahi dan dapat diterima dengan penuh kesadaran.
3. Berdakwah dengan Mujahadah Ahsan
Mujahadah ahsan adalah melakukan diskusi, bertukar pikiran ataupun membantah perkataan yang lembut dan tidak menggunakan ucapan yang kasar sehingga dapat diterima oleh lawan dengan lapang dada.
Penutup
Berdakwah merupakan hal yang sangat penting dilakukan dan bisa dilakukan dimana saja. Namun, kita perlu memperhatikan juga materi dakwah yang disampaikan sehingga tidak mudah terjerumus kepada isu-isu yang sering terjadi di zaman sekarang.
Demikianlah artikel pembahasan dakwah kali ini. Biasanya materi ini ada di SMA/SMK kelas 11. Semoga bermanfaat.