Manajemen Risiko Adalah: Manfaat, Tujuan, Prinsip, dan Jenisnya


Manajemen risiko adalah usaha untuk meminimalisir risiko dalam setiap pekerjaan maupun aktivitas serta tindakan yang dijalani.

Risiko bisa diartikan sebagai akibat yang kurang menyenangkan dari suatu tindakan. 

Risiko memiliki konotasi negatif di telinga tiap orang.

Contohnya nih, jika kamu punya karyawan, namun karyawan tersebut bersikap tidak jujur dan suka mencuri, maka ada risiko bisnis akan rugi.

Dalam kehidupan pasti terdapat sebuah aktivitas (spesifiknya pekerjaan atau bisnis) yang memiliki risiko, maka risiko tersebut harus dikelola dengan baik.

Karena risiko bisa muncul kapan saja dan beragam, maka dibutuhkan suatu metode atau cara mengantisipasinya. Untuk itu, mari pelajari bersama mengenai manajemen risiko berikut ini.

Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen risiko memiliki dua kata, yaitu manajamen dan risiko. Nah, sebelum beranjak ke pengertian manajemen risiko, kita pelajari dulu pengertian kedua kata tersebut.

Jika sebelumnya saya telah membahas pengertian manajemen, sekarang kita akan bahas pengertian risiko. Apa itu risiko?

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, hal ini terjadi karena kurangnya informasi mengenai yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti ini bisa menguntungkan atau merugikan.

Menurut Regan (2003), risiko adalah suatu kemungkinan yang menimbulkan atau mengesankan kerugian atau bahaya.

Sedangkan menurut Wideman dan Mamduh (2009), risiko adalah ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan yang dikenal dengan istilah opportunity, sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risk (risiko).

Lebih lanjut, Emmaet J Vaughan dan Curtis Elliot (1987) menyebutkan bahwa, risiko diartikan sebagai kans kerugian (the chance of loss), kemungkinan kerugian (the possibility of loss), ketidakpastian (uncertainty), penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan (the dispersion of actual from excepted result), probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari yang diharapkan (the probability of any outcome different from the excepted).

Dengan kata lain, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan yang berakibat merugikan.

Ketidakpastian dalam kehidupan merupakan sifat yang universal, hampir selalu ada pada semua aspke kehidupan manusia. Risiko ini dapat berwujud pada berbagai hal aktivitas baik dalam aktivitas ekonomi, sosial, maupun aktivitas hukum.

Untuk itu, agar dapat menanggulangi segala risiko yang mungkin terjadi diperlukan sebuah manajemen risiko.

Manajemen risiko merupakan kegiatan yang dilakukan yang dilakukan pada tingkatan pimpinan pelaksana, yaitu kegiatan penemuan dan analisis sistematis kerugian yang mungkin dihadapi perusahaan akibat suatu risiko serta metode yang paling tepat untuk menangani kerugian yang dihubungkan dengan tingkat profitabilitas perusahaan.

Pengertian Manajemen Risiko Menurut Ahli

1. Clough and Sears (1994)

Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.

2. Smith (1990)

Smith (1990) mendefinisikan bahwa manajemen risiko sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.

3. William (1995)

Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.

4. Dorfman (1998)

Manajemen risiko menurut Dorfman adalah suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.

5. Siagian dan Sekarsari (2001)

Siagaian dan Sekarsari (2001) berpendapat bahwa manajemen risiko berarti luas, tidak hanya terfokus pada pembelian asuransi tapi juga harus mengelola keseluruhan risiko-risiko organisasi.

6. Djojosoedarso (2003)

Manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihapadi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat.

Jadi mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisi, menyusun, memimpin/mengkordinir, dan mengawasi (teramasuk mengevaluasi) program penganggulanagan risiko.

7. Tampubolon (2004)

Manajemen risiko merupakan kegiatan atau proses yang terarah dan bersifat proaktif, yang ditujukan untuk mengakomodasi kemungkinan gagal pada salah satu atau sebagian dari sebuah transaksi atau instrumen.

8. Siahaan (2007)

Manajemen risiko adalah perbuatan (praktik) dengan manajemen risiko, menggunakan metode dan peralatan untuk mengelola risiko sebuah proyek.

9. Djohanputro (2008)

Pengertian manajemen risiko menurut Djohanputra ialah proses tersetrukur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penangan risiko dan memonitor dan mengendalikan penanganan risiko.

10. Bramantyo (2008)

Pengertian manajemen risiko adalah proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan risiko.

11. Fahmi (2010)

Manajemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahasa tentang bagaimana sutau organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan secara komprehensif dan sistematis.

12. Darmawi (2014)

Penegertian manajemen risiko adalah suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi.

Manfaat Manajemen Risiko bagi Perusahaan

Manfaat yang didapatkan oleh perusahaan apabila menerapkan risk management dengan baik antara lain:

1. Menjamin pencaipaian tujuan

Tujuan akan lebih mudah apabila rintangan yang mungkin terjadi atau rintangan yang ada di depan telah diketahui sebelumnya.

Logikanya gini, jika seorang pelari halang rintang tidak mengetahui rintangan yang didepannya atau berlari dalam keadaan mata tertutup, maka akan semakin sulit ia mencapai tujuannya atau finish.

Sebaliknya, karena pelari halang rintang tersebut sudah mengetahui rintangan di depan sebelumnya, maka ia lebih mudah untuk mencapai tujuannya atau finish.

Begitupun dengan manajemen risiko yang mampu mempermudah bahkan menjadi tercapainya tujuan sebuah organisasi/perusahaan.

2. Meminimalkan kemungkinan bangkrut

Sederhananya, sebuah perusahaan yang menerapkan manajemen risiko (risk management) yang baik akan sanggup menangani berbagai kemungkinan yang merugikan yang akan terjadi pada perusahaannya.

Hal ini tentu bisa meminimalkan kemungkinan kerugian (bahkan kebangkrutan) dan eksistensi perusahaan bisa dipertahankan.

3. Meningkatkan keuntungan perusahaan

Sebenarnya, manfaat ketiga ini merupakan kebalikan dari manfaat kedua. Artinya, jika kerugian diminimalisir dan eksistensi perusahaan dipertahankan, maka keuntungan sebuah perusahaan akan semakin meningkat.

4. Memberikan keamanan pekerjaan

Seorang manajer harus memiliki kemampuan memahami, menganalisa, dan menangani risiko.

Menajer yang dapat menangani risiko dengan baik dapat membantu menyelamatkan perusahaan.

Apabila perusahaan yang manajer tangani dapat terhindar dari kerugian, maka sudah pasti perusaaan akan mengalami kemajuan dan karir manajer pun akan ikut maju.

Tujuan Manajemen Risiko

Tujuan dari manajemen risiko ialah untuk menjamin bahwa suatu organisasi/perusahaan dapat memahami, mengukur, serta memonitor berbagai macam risiko yang terjadi dan memastikan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dapat mengendalikan berbagai macam risiko yang ada.

Secara khusus, tujuan dari manajemen risiko ialah:
  • Menyediakan informasi mengenai risiko kepada pihak regulator.
  • Meminimalkan kerugian dari berbagai risiko yang uncontrolled (diluar kontrol).
  • Agar perusahaan tetap hidup dengan perkembangan yang berkesinambungan.
  • Pembiayaan manajemen risiko yang efisien dan efektif.
  • Memberikan rasa aman.
  • Menstabilkan pendapatan atau profit perusahaan.

Prinsip Manajemen Risiko

Prinsip-prinsip manajemen risiko yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Perumusan tujuan

Kejelasan visi dan misi perusahaan menjadi pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang rasional dan strategi yang harus ditempuh.

Salah satunya yaitu tujuan yang hendak dicapai dalam pengelolaan risiko perusahaan melalui langkah-langkah antisipasi risiko secara umum yang bertujuan untuk menghindari segala bentuk pemborosan.

2. Kesatuan arah

Dalam menjalankan suatu aktivitas perusahaan, maka setiap anggota yang ada harus memiliki kesatuan arah atau tujuan sesuai dengan arahan dari pimpinan.

3. Pembagian kerja dan pendelegasian wewenang

Pembagian kerja dan pendelegasian wewenang dalam sebuah perusahaan perlu dilakukan sehingga setiap unit mengetahui secara jelas wewenang dan tanggung jawab yang diembannya.

4. Koordinasi

Koordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen atau proses penintegrasian, sinkronasi, serta penyederhanaan pelaksanaan tugas yang terpisah-pisah secara terus menerus untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

5. Pengawasan

Dengan adanya prinsip pengawasan, maka dapat diketahui tentang hasil yang telah dicapai.

Pengawasan dapat berfungsi untuk mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.

Jenis-jenis Manajemen Risiko

Manajemen risiko dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis, antara lain:

1. Manajemen risiko operasional

Manajemen risiko operasional adalah manajemen yang didasarkan pada terjadinya permasalahan-permasalahan usaha yang muncul akibat faktor internal.

Contohnya, kinerja pegawai yang rendah, sumber daya yang kurang berkualitas, terjadinya bencana, modal tidak sehat dan lainnya.

2. Manajemen hazard

Manajemen hazard adalah jenis manajemen risiko yang fokusnya pada masalah yang potensial membuat perusahaan bangkrut.

Biasanya problem usaha yang dideteksi adalah masalah-masalah yang besar dan berbahaya.

3. Manajemen risiko strategis

Manajemen ini berkaitan dengan pengambilan keputusan. Risiko yang biasanya muncul adalah kondisi tak terduga yang mengurangi kemampuan pelaku bisnis untuk menjalankan strategi yang telah direncanakan.

4. Manajemen risiko finansial

Seusuai dengan namanya, risiko finansial adalah manajemen yang fokusnya pada keuangan perusahaan.

Deteksinya diarahkan pada bagaimana sebisa mungkin perusahaan tidak kolaps hanya karena dana, modal, dan laba.

Kesimpulan

Simplenya, manajemen risiko adalah suatu usaha (baik itu pengorganisasin, pengukuran, pengawasan, dan lainnya) yang dilakukan untuk meminimalisir risiko yang ada.

Manajemen risiko sangat penting dimiliki oleh setiap bisnis/organisasi/perusahaan, karena jika dijalankan dengan baik akan mempermudah bahkan menjamin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Demikian pembahasan tentang manajemen risiko, semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan bisa bermanfaat.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url