Prinsip dan Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Sendi Septian
22 Apr, 2022
Salah satu konsep pembelajaran yang masih digunakan oleh para pengajar di Indonesia adalah konsep belajar kompetitif dan individualistik. Belajar kompetitif dan individualistik biasanya mempunyai ciri "duduknya bergeser, beri jarak", "jangan menyontek pekerjaan temannya", "kerjakan masing-masing", dan sebagainya yang semacam itu. Slavin dalam al-Tabany menyebutkan beberapa kelemahan lainnya, yaitu siswa yang memiliki kemampuan rendah akan kehilangan motivasi belajar karena ia putus asa melihat siswa lain yang berkemampuan lebih tinggi daripada dia. Ini berpotensi membuat siswa tersebut frustasi (2017).
Untuk menghindari hal-hal negatif tersebut, terdapat model pembelajaran lainnya sebagai alternatif, yaitu pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif dilandasi oleh teori konstruktivisme. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka sering berdiskusi dengan temannya.
Konsep dan Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Dalam model pembelajaran kooperatif, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi menjadi penghubung atau perantara siswa ke arah pembelajaran yang lebih tinggi. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi juga membangun pengetahuan tersebut dalam pikirannya.
Siswa diberi kesempatan mendapatkan pengalaman langsung untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka (Rusman, 2012:201). Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran yang dilakukan dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif.
Jumlah anggota dalam kelompok kecil tersebut berkisar antara empat sampai enam orang. Kelompok ini dibentuk dengan struktur yang bersifat heterogen (Rusman, 2012:202).
Dalam model pembelajaran kooperatif diharapkan ada interaksi yang lebih luas, interaksi yang dilakukan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Abdulhak dalam Rusman (2012:203) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui sharing process antara peserta belajar sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama di antara peserta belajar itu sendiri.
Para ahli menganjurkan pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin dalam Kasmawati, ada dua alasan atas anjuran ini. Yang pertama, hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain serta dapat meningkatkan harga diri. Alasan kedua adalah pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan sistem pengelompokan/tim kecil.
Terdapat beberapa prinsip pembelajaran kooperatif. Menurut Roger dan David Johnson dalam Lie yang dikutip dari Rusman (2018:212) ada lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif.
Prinsip ketergantungan positif
yaitu keberhasilan penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok. Semua anggota kelompok akan merasakan saling ketergantungan
Tanggung jawab perseorangan
yaitu keberhasilan kelompok juga bergantung pada upaya setiap orang dalam kelompok tersebut. Oleh sebab itu, setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi.
Interaksi tatap muka
yaitu memberi kesempatan untuk tatap muka kepada setiap anggota, melakukan interaksi dan diskusi, saling memberi dan menerima informasi.
Partisipasi dan komunikasi
yaitu melatih siswa untuk berperan serta secara aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.
Evaluasi proses kelompok
yaitu menyediakan waktu khusus bagi kelompok untuk melakukan proses evaluasi agar pekerjaan selanjutnya dapat berjalan lebih baik. Evaluasi dilakukan terhadap proses kerja kelompok sekaligus hasil kerja sama. Ini penting dilakukan untuk meningkatkan kerja sama di masa yang akan datang.
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Ada beberapa variasi dalam prosedur atau Langkah-langkah pembelajaran kooperatif namun secara garis besar langkah tersebut relatif sama saja. Rusman menyebutkan empat tahap dalam prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif, yaitu:
Penjelasan Materi
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyampaikan materi-materi pokok pelajaran sebelum siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Langkah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman awal kepada siswa tentang materi pelajaran. Ibrahim, dkk dalam -Tabany (2017) membagi tahap ini menjadi dua langkah.
Langkah pertama adalah penyampaian tujuan pelajaran yang ingin dicapai agar siswa memiliki arah sebelum memulai kegiatan pembelajaran lebih jauh. Di samping itu, langkah ini juga dimaksudkan untuk memberikan motivasi agar siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran.
Langkah kedua barulah penyampaian informasi terkait pelajaran. Guru bisa menyajikan informasi melalui demonstrasi maupun melalui bahan bacaan.
Belajar Kelompok
Pada tahap ini setelah menyampaikan materi, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Siswa kemudian bekerja dan belajar dalam kelompoknya. Ibrahim, dkk (2017) merincikan tahap ini menjadi dua langkah. Pertama, guru menjelaskan kepada siswa bagimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok melakukan transisi secara efisien. Ada proses pendefinisian makna kerja kelompok di sini. Sehingga siswa bisa menerima bekerja dalam kelompok.
Langkah kedua, guru membimbing siswa bekerja dan belajar dalam kelompok yang tentu saja berbeda dengan belajar dan bekerja secara individu. Penilaian, tahap ini disebut juga evaluasi. Karena dilakukan secara berkelompok, evaluasi yang dilakukan dapat dilakuan dengan dua cara. Cara pertama adalah penilaian individu. Tes yang dilakukan kepada individu merupakan penilaian terhadap kemampuan individu.
Yang kedua adalah penilaian atau tes terhadap kelompok. Ini bisa dilakukan dengan cara memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Niali kelompok adalah nilai bersama. Setiap anggota akan mendapat nilai yang sama dengan nilai kelompoknya. Selanjutnya nilai individu tadi dijumlahkan dengan nilai saat kerja kelompok kemudian dibagi dua.
Pengakuan Tim
Pengakuan tim yaitu pemberian penghargaan kepada kelompok yang dipandang atau dinilai paling bagus/terbaik. Ini dilakukan dengan harapan dapat memberi semangat atau motivasi kepada kelompok lainnya dan agar dapat memotivasi tim itu sendiri untuk bisa lebih baik lagi di masa selanjutnya.
Model pembelajaran merupakan salah satu komponen
penting yang menunjang atau mendukung keberhasilan terlaksananya proses
pembelajaran dikelas. Dalam model pembelajaran kooperatif, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi menjadi penghubung atau perantara siswa ke arah pembelajaran yang lebih tinggi. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi juga membangun pengetahuan tersebut dalam pikirannya.