Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology and Society)
Model pembelajaran SETS merupakan singkatan dari Science, Environment, Technology and Society. Prof. Achmad Binadja merupakan penggagas model pembelajaran SETS. Menurut beliau, model pembelajaran SETS memiliki tujuh komponen yaitu kontruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian yang sebenarnya.
Model pembelajaran SETS dapat di awali dengan konsep-konsep yang sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar kehidupan sehari-hari atau konsep-konsep rumit mengenai sains maupun non sains. Menurut Poedjiadi (2010), bahwa pembelajaran SETS berarti
menggunakan teknologi sebagai penghubung antara sains, lingkungan dan masyarakat. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut maka dapat kita maknai bahwa pembelajaran SETS dilaksanakan dengan mengangkat topik yang akan dibahas kemudian menghubungkannya antara sains, teknologi dan hubungannya dengan manfaat dimasyarakat serta dampak yang terjadi bagi lingkungan.
Model pembelajaran SETS ialah penggabungan antara konsep sains yang dipelajari dan implikasinya terhadap lingkungan, teknologi dan masyarakat. Pengetahuan yang dipahaminya secara mendalam itu memungkinkan mereka memanfaatkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan sesuai dengan tingkat pendidikannya.
Fokus pengajaran SETS (Sains, Environment, Technology and Society) adalah mengenai bagaimana cara membuat siswa dapat melakukan penyelidikan untuk mendapatkan pengetahuan sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat yang saling berkaitan. Meminta siswa melakukan penyelidikan berarti memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan lebih jauh pengetahuan yang telah diperoleh agar dapat menyelesaikan masalah yang diperkirakan timbul di sekitar kehidupannya.
Menurut Euis Yuniastuti (2015), unsur-unsur SETS tidak dapat dipisahkan satu sama lain, terlepas dari fokus perhatian sesuai situasi dan kondisi terkait. Di bidang pendidikan, yang khususnya menjadi fokus adalah sains. Dengan sains sebagai fokus perhatian, guru dan siswa yang menghadapi pelajaran sains dapat melihat bentuk keterkaitan dari ilmu yang dipelajarinya (sains) dikaitkan dengan unsur lain SETS.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat kita maknai bahwa model pembelajaran SETS adalah pembelajaran yang dihubungkan dengan kejadian nyata yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari (bersifat kontekstual) dan komprehensif (terintegrasi antara keempat komponen SETS). Pembelajaran dengan model pembelajaran SETS sangat cocok diterapkan untuk pembelajaran IPA.
Model pembelajaran SETS membuat pembelajaran IPA lebih menarik, menyenangkan, dan bermakna karena siswa diberi kesempatan untuk memperoleh pengetahuan tidak hanya dari buku melainkan dengan memanfaatkan teknologi, lingkungan dan masyarakat. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, sehingga pengetahuan yang diterima siswa tidak cepat dilupakan.
Karakteristik Model Pembelajaran SETS
Sejumlah ciri atau karakteristik pada pembelajaran SETS, antara lain:
- Tetap memberi penekanan pada sains sebagai subjek pembelajarannya.
- Siswa dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep sains ke bentuk teknologi untuk kepentingan masyarakat.
- Siswa diminta untuk berpikir berbagai kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains tersebut kedalam bentuk teknologi.
- Siswa diminta untuk menjelaskan keterhubungan antara unsur-unsur sains yang sedang dibahas dengan unsure dalam SETS (Sains, Environment, Technology and Society) yang mempengaruhi berbagai keterkaitan antara unsur-unsur SETS.
- Siswa dibawa untuk mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari penggunaan konsep sains tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi yang berkaitan.
- Dalam konteks kontruktivisme, siswa dapat diajak berbincang tentang SETS dari berbagai macam arah dan dari berbagai pengetahuan dasar yang dimiliki siswa yang bersangkutan.
Tujuan Model Pembelajaran SETS (Science, Evironment, Technology and Society)
Tujuan model pembelajaran ini yaitu siswa dapat menguasai konsep, meningkatkan kreativitas dan kesadaran dalam memahami permasalahan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan.
Yang dimaksud adalah keterlibatan siswa secara aktif dalam penerapan model pembelajaran ini dapat membantu mereka memecahkan permasalahan nyata dan merespon secara aktif terhadap fenomena alam di sekitar mereka. Selain itu, penerapan model SETS dalam pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan kognitif, keterampilan afektif dan keterampilan psikomotor.
Secara tidak langsung penerapan model SETS memiliki manfaat untuk mengembangkan keterampilan kognitif, afektif dan psikomotor siswa.
Kelebihan dan Kekurangan SETS
1. Kelebihan Model SETS
- Dapat meningkatkan keterampilan inquiry, pemecahan, dan keterampilan proses.
- Dapat mengembangkan kemampuan kognitif, afektif danpsikomotorik.
- Model pembelajaran SETS dapat dijangkau oleh siswa di dalam kelas karena dirasa siswa lebih menarik, nyata, dan aplikatif.
- Dapat meningkatkan aktivitas belajar
2. Kelemahan SETS (Sience, Environment, Technology and Society)
- Apabila di rancang dengan baik memakan waktu lebih lama bila dibandingkan dengan model-model lain.
- Bagi guru tidak mudah untuk mencari isu atau masalah pada tahap pendahuluan yang terkait dengan topik yang dibahas atau dikaji, karena hal ini memerlukan adanya wawasan luas dari guru dan melatih tanggap terhadap masalah lingkungan.
- Guru perlu menguasai materi yang terkait dengan konsep dan proses sains yang dikaji selama pembelajaran. penyusunan perangkat penilaian memerlukan usaha untuk mempelajari secara khusus, misalnya untuk menilai kreativitas seseorang.