Model Pembelajaran Kontekstual (CTL): Pengertian, Langkah-langkah, Kelebihan dan Kekurangan
Sanjaya (2010) menjelaskan bahwa CTL adalah suatu pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata. Sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pendapat lain dikemukakan oleh Johnson (2014) yang mengatakan bahwa CTL merupakan sebuah proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa dalam melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, meliputi konteks keadaan pribadi, sosial dan budaya mereka. standar yang tinggi, dan Menggunakan penilaian autentik.
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran kontekstual merupakan Konsep belajar yang membantu guru mengaitkan Materi yang diajarkan dunia nyata dan Mendorong siswa membuat hubungan antara Pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya Dalam kehidupan sehari-hari. Melalui konsep ini, Hasil belajar diharapkan lebih bermakna bagi Siswa.
Sanjaya (2006), menyatakan bahwa proses pembelajaran Berpusat pada guru, maka minimal ada tiga peran Utama yang harus dilakukan guru, yaitu guru Sebagai perencana, penyampai informasi dan Evaluatif. Dalam melaksanakan peranannya Sebagai penyampai informasi, maka guru dituntut Untuk memiliki kemampuan profesional, Terutama di dalam memilih pendekatan Pembelajaran yang tepat sesuai dengan pokok Bahasan yang diajarkannya.
Langkah-langkah CTL
Sanjaya (2010) menjelaskan bahwa ada tujuh langkah, Diantaranya:
- Konstruktivisme: Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun Struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. .
- Inquiri: Inquiri adalah pencarian dan penemuan melalui proses berpikir Secara sistematis.
- Bertanya (questioning): Bertanya dipandang sebagai rasa keingintahuan setiap individu Dan membangkitkan motivasi belajar siswa. Dalam setiap Proses pebelajaran bertanya selalu digunakan.
- Masyarakat belajar (learning community): Melalui penerapan pembelajaran secara kelompok yang Anggotanya bersifat heterogen, membantu siswa untuk saling Membelajarkan, bertukar informasi dan bertukar pengalaman.
- Pemodelan (Modeling): Memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh Setiap siswa dan mengindari siswa dari pembelajaran yang Teoritis-abstrak.
- Refleksi (Reflection): Pengendapan pengalaman yang telah dipelajari dengan Mengurutkan kembali kejadian-kejadian pembelajaran yang Telah dilalui siswa.
- Penilaian nyata (authentic assessment): Pengumpulan informasi tentang perkembangan belajar yang Dilalui siswa.
Kelebihan dan Kelemahan CTL
Hudson dan Wishler (dalam Setyowati, 2017) menyatakan Bahwa CTL memiliki kelebihan mampu membantu siswa Membangun pengetahuan mereka sendiri dengan cara membimbing Mereka. Siswa diwajibkan untuk secara aktif mengeksplorasi konten Untuk mencapai tujuan, memecahkan masalah, menyelesaikan Sebuah proyek, atau menjawab pertanyaan.
Sutardi & Sudirjo (2007) mengungkapkan keunggulan dari pembelajaran kontekstual Diantarannya: mengutamakan dunia nyata, berpikir tingkat tinggi, Pembelajaran berpusat pada siswa dan melibatkan siswa secara aktif Dalam pembelajaran.
Adapun kekurangan model pembelajaran CTL menurut Muslich (dalam Rahayuningsih dkk., 2013) yaitu:
- dalam proses Pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa Yng memiliki kemampuan unggul dan biasa;
- tidak meratanya Pengetahuan yang didapatkan siswa;
- bagi siswa yang tertinggal Dalam proses pembelajaran CTL akan mengalami kesulitan untuk Mengejar karena dalam pembelajaran ini kesuksesan siswa Tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri.
Kelana (2015) Menjelaskan bahwa kelemahan CTL, diantaranya: sulitnya membuat Siswa aktif secara keseluruhan, guru harus memiliki kemampuan Yang mendalam dalam mengkontekstual materi yang diberikan Kepada siswa dan ketika siswa di dalam kelas jumlah banyak, Memerlukan penanganan yang ekstra dari guru.