Problem Based Learning (PBL): Pengertian, Langkah-langkah, Kelebihan dan Kekurangan


Wood (2003) menjelaskan bahwa problem based learning (PBL) merupakan  penggunaan sebuah kasus atau skenario masalah untuk menentukan tujuan pembelajaran pada siswa. Siswa melakukan studi mandiri sebelum kembali ke kelompok untuk berdiskusi dan menyempurnakan pengetahuan yang mereka peroleh. PBL tidak hanya terfokus pada pemecahan masalah saja, melainkan menggunakan masalah yang sesuai untuk menambah pengetahuan dan pemahaman siswa.  

Gijselaers (1996) menyatakan bahwa PBL melibatkan siswa dalam mengerjakan masalah dalam kelompok dengan bimbingan dari guru. Masalah yang diberikan dianalisis dan penyelesaiannya menghasilkan pengetahuan serta keterampilan pemecahan masalah.

Sedangkan Arends (2008) memaparkan bahwa  PBL merupakan model pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa serta berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan.

Model PBL mempunyai perbedaan penting dengan pembelajaran penemuan. Pada pembelajaran penemuan didasarkan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan disiplin ilmu dan penyelidikan siswa berlangsung di bawah bimbingan guru dan terbatas dalam ruang lingkup kelas, sedangkan Problem Based Learning (PBL) dimulai dengan masalah kehidupan nyata yang bermakna dimana siswa mempunyai kesempatan dalam memilih dan melakukan penyelidikan apapun baik di dalam maupun di luar sekolah sejauh itu diperlukan untuk memecahkan masalah.

Tujuan PBL adalah pembelajaran jangka panjang yang menghasilkan perubahan perilaku dan penguasaan bukan hanya konseptual (Brownell & Jameson, 2004) untuk menghasilkan solusi (Wirkala & Kuhn, 2011). Menurut (Gallow, 2001), PBL mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan diskusi dan memecahkan masalah yang diberikan (Asyari, Al Muhdhar, & Ibrohim, 2016).

Langkah-langkah Model Pembalajaran PBL

Adapun langkah-langkah PBL menurut  Arends, (2008) adalah :

  • Memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa Guru menyampaikan maksud pembelajaran kepada siswa. Selain itu, guru menyajikan suatu permasalahan dengan prosedur yang jelas untuk melibatkan siswa dalam mengidentifikasi permasalahan tersebut. 
  • Mengorganisasikan siswa meneliti Guru mengembangkan keterampilan kolaborasi diantara siswa dan membantu mereka untuk menginvestigasi masalah secara bersama-sama. Siswa mengidentifikasikan hal-hal yang belum mereka pahami dan perlu dipelajari untuk menyelesaikan masalah. 
  • Membantu investigasi mandiri dan kelompok Siswa atau kelompok membuat perencanaan untuk investigasi permasalahan yang ada. Anggota kelompok berbagi peran untuk pengumpulan data dan eksperimen, pembuatan hipotesis dan penejalasan dan memberikan solusi. 
  • Observasi Masing-masing   siswa   melakukan   penelusuran   informasi   atau observasi berdasarkan tugas yang telah ditetapkan dalam diskusi kelompok.  Data  atau  informasi dapat  diperoleh  melalui perpustakaan, internet, pengamatan, wawancara, dan sumber lainnya. 
  • Mengembangkan dan mempersentasikan produk dari hasil pembelajaran Siswa atau kelompok mengembangkan dan mempersentasikan produk dari hasil pembelajaran. Persentasian produk  harus dipersiapkan terlebih dahulu dan sebaiknya menggunakan bantuan media IT. 
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah Guru melakukan refleksi terhadap proses penyelesaian masalah yang telah dilakukan. Hal ini untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikirnya sendiri maupun keterapilan investigatif dan keterampilan intelektual yang mereka gunakan.

Kelebihan dan Kelemahan  

Adapun kelebihan PBL menurut Shoimin (2016) adalah sebagai siswa dilatih untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah, membangun pengetahuannya sendiri, pembelajaran berfokus pada masalah, terjadi aktivitas ilmiah melalui kerja kelompok, terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan lain yang ada di lingkungannya, dapat menilai kemajuan belajarnya sendiri, dapat berkomunikasi dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka dan kesulitan belajar dapat diatasi melalui kerja kelompok. 

Kekurangan PBL menurut Al-Ta`bany (2014) adalah  persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks. Sedangkan Shoimin (2016) menyatakan kekurangan PBL adalah sebagai berikut: tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah  dan dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.

Adapun kelebihan PBL menurut Shoimin (2016) adalah sebagai siswa dilatih untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah, membangun pengetahuannya sendiri, pembelajaran berfokus pada masalah, terjadi aktivitas ilmiah melalui kerja kelompok, terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan lain yang ada di lingkungannya, dapat menilai kemajuan belajarnya sendiri, dapat berkomunikasi dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka dan kesulitan belajar dapat diatasi melalui kerja kelompok. 

Kekurangan PBL menurut Al-Ta`bany (2014) adalah  persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks. Sedangkan Shoimin (2016) menyatakan kekurangan PBL adalah sebagai berikut: tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah  dan dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url