Pembagian atau Macam-macam Teori Dalam Penelitian


Teori dapat dibagi kepada beberapa jenis, yaitu meta-teori (metatheory), teori besar (grand-theory), teori menengah (middle range theory), teori kecil (small theory) dan teori ahli (expert theory). Jika digambarkan posisi jenis teori tersebut adalah sebagai berikut:

Pembagian atau Macam-macam Teori Dalam Penelitian


Pembagian atau Macam-macam Teori dalam Penelitian

1. Meta-teori

Meta-teori (meta-theory) merupakan teori yang digunakan untuk menggali secara kritis terhadap kerangka teoritis penelitian yang dilakukan untuk memberikan arah bagi peneliti dan penelitian yang dilakukan, serta teori yang timbul dari penelitian dalam bidang studi tertentu. Bagi peneliti Muslim, biasanya meta-teori sebagai teori utama (besar) berasal dari al-Qur’an dan al-Hadits. Sebagai meta-theory, al-Qur’an dan al-Hadits menjadi landasan dalam mencari justifikasi untuk menjelaskan konsep yang dibangun dalam suatu penelitian.

Dengan kata lain, al-Qur’an dan al-Hadits menjadi rujukan utama dalam mengembangkan penelitian yang dilakukan, sehingga melahirkan ilmu pengetahuan. al-Qur’an dan al-Hadits sebagai meta-teori (meta-theory) yang diambil menginspirasi lahirnya pengetahuan, karena dalam pandangan pemikir Muslim, penggalian ilmu pengetahuan banyak diinspirasi oleh al-Qur’an dan al-Hadits, karena al-Qur’an dan al-Hadits banyak berbicara tentang alam dalam arti seluas-luasnya dalam bentuk fisika, dan metafisika serta dalam bentuk duniawi dan ukhrawi.

Beberapa contoh berikut merupakan teori yang dapat diambil dari meta-teori ini, yaitu: 1) kinerja dosen dalam kaitannya dengan prestasi mahasiswa, 2) reward dan punishment dan pengaruhnya terhadap kinerja guru, dan 3) gaya kepemimpinan partisipatif dekan dan pengaruhnya terhadap prestasi dosen, merupakan pembahasan/ penelitian yang dapat dikembangkan dari meta-theory. Artinya bagaimana pandangan Al-Qur’an dan Al-Hadits, apakah al-Qur’an dan al-Hadits juga berbicara tentang masalah kinerja, reward, punishment, gaya kepemimpinan partisipatif dan prestasi ini.

2. Grand-theory

Grand-theory merupakan teori besar yang dilahirkan oleh ahli yang telah memiliki reputasi besar dalam penelitian/penulisan ilmiah. Teori ini dikatakan sebagai teori besar (grand-theory) karena teori ini mencetuskan peristiwa besar dalam lapangan penelitian/ penulisan, misalnya teori ranah pendidikan oleh Benjamin S. Bloom, teori pendidikan sebagai penyiksaan oleh Paulo Freire, teori bumi ini bulat oleh Galileo Galilei, teori relativitas oleh Albert Einstein, sampai kepada teori revolusi oleh Charles Darwin yang menggemparkan dengan mengatakan manusia berasal dari kera, serta grand-theory lainnya.

Terlepas dari kebenaran teori-teori ini, Darwin misalnya memiliki pendapat besar untuk mengungkap sejarah manusia, di samping masih banyak contoh-contoh lain2 untuk menggambarkan tentang grand-theory ini.

3. Middle range theory

Middle range theory umumnya dipahami sebagai teori yang dilahirkan oleh para ahli untuk menjelaskan/mengkritik teori besar (grand-theory) yang dibangun oleh para ahli. Pada Middle range theory inilah terbuka kemungkinan secara luas untuk mengkritik teori yang dibangun oleh tokoh-tokoh pemikir dalam grand-theory. Ada yang mendukung dan ada yang tidak mendukung. Pihak-pihak yang mendukung umumnya disebut sebagai pengikutnya, sedangkan yang tidak mendukung biasanya melahirkan teori baru sebagai antitesa dari teori yang dibangun sebelumnya, sehingga pemikirannya sering menjadi grandtheory. Contoh-contoh dari middle range theory ini adalah pendapat pakar tentang penggunaan salah satu teori ranah pendidikan oleh

Benjamin S. Bloom dalam pendidikan yang menyatakan bahwa ranah pendidikan terdiri dari tiga, yaitu ranah kognitif, afeksi dan psikomotorik. Dalam praktek pendidikan sejumlah pakar mengatakan penggunaan ranah tertentu menyebabkan pesertadidik kurang daya nalar, kurang karakter/moralitas, atau kurang berkarya akibatnya pakar mengkritik teori tersebut melalui teori baru yang ia lahirkan.

Begitu juga dengan teori pendidikan sebagai penyiksaan oleh Paulo Freire. Ia menganggap bahwa selama ini pendidikan diarahkan untuk membekali anak/peserta didik dengan sejumlah kedisiplinan/aturan dan norma menyebabkan anak merasa tertekan, tidak bebas dan terikat, sehingga Paulo Freire mengungkapkan bahwa pada prinsipnya penyelenggaraan pendidikan itu adalah penjara bagi anak/peserta didik, karena pada saat ini anak/peserta didik dunianya adalah masih dunia bermain, gembira dan bebas.

Teori bumi ini bulat oleh Galileo Galileo dengan penelitiannya mampu membuktikan bahwa apa yang dipahami oleh pendahulunya merupakan pandangan yang keliru dalam memandang bumi ini adalah datar seperti tikar yang dihamparkan, sebagaimana halnya yang dianut oleh Copernicus dan pengikutnya selama beratus-ratus tahun, luluh dan terbantahkan sesaat lahirnya pandangan baru mengenai bumi ini bulat oleh Galileo Galilei.

Adapun teori revolusi oleh Charles Darwin yang menggemparkan dengan mengatakan manusia berasal dari kera menyebabkan munculnya berbagai hasil penelitian dan kajian baik melalui pendekatan antropologi, sosiologi, maupun agama. Dengan berbagai argumen pada pendekatan masing-masing, terutama pendekatan agama (Islam) menyebabkan teori ini tidak bisa diterima, karena dalam pandangan agama Islam esensi penciptaan manusia sudah jelas asal-usulnya. Terlepas dari pro-kontra hasil penelitian yang dihasilkan ini membuktikan bahwa penelitian melalui middle range theory merupakan kritik terhadap hasil penelitian yang diperoleh.

4. Small theory

Teori kecil (amall theory) merupakan teori yang digunakan oleh pakar untuk menjelaskan teori middle range theory. Teori kecil biasanya merinci sebagian atau keseluruhan teori kecil yang dibangun. Misalnya untuk menjelaskan tentang teori afektif, peserta didik harus berkarakter atau bermoral. Dalam pandangan pakar mengenai teori kecil (small theory) ini ia merinci bahwa banyak faktor yang mempengaruhi mengapa peserta didik memiliki karakter/ moral yang baik/tidak. Pakar merinci beberapa faktor yang mempengaruhinya misalnya ideologi yang dianut suatu bangsa di mana peserta didik itu berada, jadi moral/karakter anak Indonesia berbeda dengan moral/karakter orang Amerika dan lain sebagainya.

Selain faktor ideologi, juga ada faktor agama dan budaya setempat. Perincian faktor penyebab peserta didik itu memiliki moral/karakter kemungkinan berasal dari faktor ideologi, agama dan budaya. Pendapat pakar seperti ini menyebabkan lahirnya teori kecil (small theory), yang bisa dijadikan landasan dalam teori penelitian yang dijalankan.

5. Expert theory

Teori ahli (expert theory) merupakan teori yang sering digunakan oleh peneliti untuk menjelaskan sesuatu dari perspektif pakar sendiri. Umumnya pendapat pakar ini ditulis dalam jurnal, bulletin, proceeding seminar, buku ilmiah dan sebagainya. Pendapat pakar atau teori pakar/ahli ini merupakan pendapat pribadi berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan penelitian yang ia lakukan. Akan tetapi tingkat kebenarannya sangat tergantung pada tingkat akurasi pelahiran sebuah teori yang diambil dari pengalaman, pengetahuan, dan penelitian yang ia lakukan tersebut. Mengingat keilmiahan sebuah teori dan sudut pandang

keilmuan, tidak menutup kemungkinan teori yang dibangun oleh seorang pakar/ahli masih dapat diperdebatkan (debatable), misalnya pandangan pakar terhadap bagaimana cara mengatasi korupsi di Indonesia, mengapa jama’ah masjid di bulan ramadhan setiap malam berkurang, mengapa perkotaan sering banjir, bagaimana strategi mengatasi sampah di perkotaan, dan lain sebagainya. Karena itulah teori pakar (expert theory) kebenarannya masih dapat diperdebatkan (debatable) oleh ahli yang lain yang memiliki pandangan lain dalam menyorot persoalan yang sama.

Perbedaan pandangan para ahli yang berbeda pada masalah yang sama tersebut akan melahirkan banyak teori ahli (expert theory), sehingga seorang peneliti akan kaya dengan teori yang diambil dari teori pakar tersebut. Itulah sebabnya dalam penelitian yang dilakukan perlu kerangka teori, landasan teori atau tinjauan kepustakaan untuk menjelaskan teori mana yang dipakai dari sekian banyak teori yang dikemukakan oleh pakar. Tanpa penjelasan teori melalui kerangka teori, landasan teori atau tinjauan kepustakaan tersebut, peneliti dan pembaca (penguji dan umum) akan kesulitan untuk memahami maksud dari bangunan teori yang dirancang dalam penelitian tersebut.

Atas dasar itulah, dalam penelitian perlu diketahui apa itu teori dan kerangka teori yang dibangun untuk menjelaskan penelitian yang dilakukan. Biasanya teori yang digunakan dalam penelitian termuat dalam jurnal, bulletin, proceeding internet dan buku. Karena itulah teori yang ada dalam jurnal, bulletin, proceeding, internet dan buku tersebut menjadi sumber rujukan resmi yang harus diambil.

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url