Pengertian Teori Dalam Penelitian, Kontruksinya dan Manfaatnya


Dalam melakukan penelitian tidak lepas dari teori. Teori itu penting dalam penelitian. Dikatakan penting, karena teori menjadi pijakan awal untuk mencari justifikasi (pembenaran) terhadap kejadian suatu realitas.

Dengan teori, seorang peneliti menginginkan dukungan pandangan/konsep pakar lain terhadap masalah yang diteliti. Seberapa banyak pakar yang bicara pada masalah yang sama. Semakin banyak pakar yang berbicara pada masalah yang sama terhadap apa yang menjadi kajian peneliti, akan menentukan banyaknya referensi dan luasnya aspek yang dikaji.

Pada posisi ini peneliti harus menentukan aspek apa yang belum dikaji oleh peneliti lain, sehingga menjadi sesuatu yang baru yang harus diteliti. Namun, ada juga peneliti yang ingin menguji suatu teori dengan cara mencari teori, lalu memakai teori itu untuk menjawab/ membuktikan mengapa sesuatu terjadi di lapangan.

Sedemikian pentingnya teori itu, sehingga perlu dipertanyakan apa sebenarnya teori itu, bagaimana konstruksinya, apa boleh penelitian tidak berangkat dari teori, serta apa manfaatnya dalam penelitian. Pada bab ini pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijelaskan satu persatu.

Pengertian Teori

Teori dapat dipahami sebagai seperangkat konsep/konstruk, pemikiran kritis, atau definisi untuk menjelaskan suatu peristiwa, kejadian, atau fakta. Teori juga dapat dipahami sebagai deskripsi terhadap sesuatu yang dibangun melalui hipotesis, analisis, proposisi, dan variabel yang ada. Kneller1 menyatakan bahwa teori mempunyai dua pengertian; yang pertama, bahwa teori itu empiris, dalam arti sebagai suatu hasil pengujian terhadap hipotesis dengan melalui observasi dan
eksprimen. Kedua, teori dapat diperoleh melalui berpikir sistematis spekulatif, dengan metode deduktif. Kneller mengemukakan bahwa teori ini merupakan a set of coherent thought, seperangkat berpikir koheren, yang sesuai dengan koherensi tentang kebenaran. 

Konstruksinya teori 

Model konstruksi teori yang dilakukan oleh seorang peneliti, ada yang menggunakan satu teori tertentu untuk diuji di lapangan seperti Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Thomas J. Barry terhadap Kinerja Dosen Perguruan Tinggi di Jambi. Konstruk penelitian ini hanya ingin membuktikan bagaimana gaya kepemimpinan partisipatif yang dibangun oleh Thomas J. Barry apa terbukti atau tidak. Selain itu ada juga yang menggunakan beberapa teori untuk menguji instrumen penelitian pada variabel yang sama.

Biasanya dalam penelitian ini menggunakan beberapa pendapat pakar terkait dengan yang diteliti, sehingga akan terlihat berapa banyak pakar yang memberikan pandangan yang sama terhadap variabel tersebut. Kisi-kisi sebagai yang dibangun dalam instrumen berdasarkan pada pandangan pakar tersebut, sehingga instrument itu mendalam, lengkap dan bersifat general.

Apa boleh penelitian dilakukan tanpa berangkat dari teori yang dibangun Pertanyaan ini dikemukakan, karena dalam prakteknya di lapangan, ternyata kita menulis beberapa tulisan ilmiah, yang tidak/ hampitr tidak mencantumkan referensi sebagai teori. Misalnya karangan Cliffort Getz tentang Santri, Kiyai dan Abangan. Az Zarnuji, dengan kitabnya At-Ta’lim Muta’allim, Imam Syafi’i, dengan kitabnya Al-Umm, dan lain sebagainya, semuanya tidak menggunakan teori dari pakar lain dalam melakukan penelitian/penulisan karyakaryanya.

Argumen-argumen yang dikemukakan oleh pakar mengenai hal ini adalah bahwa tokoh-tokoh besar dalam melahirkan penelitian/karya-karyanya adalah memang tidak menggunakan teori dalam menyusun karyanya, sementara peneliti belakangan harus mengutip teori/pandangan pakar terkait sesuatu yang diteliti.

Manfaat teori dalam penelitian

Dalam dunia penelitian, teori menjadi sesuatu yang penting. Seorang peneliti menyandarkan masalah penelitiannya berdasarkan teori. Apakah masalah yang diangkat dalam penelitian didukung dengan teori atau tidak. Seberapa banyak teori yang bicara mengenai masalah tersebut. Apabila dalam penelitian, seorang peneliti mengangkat suatu masalah untuk diteliti, dan peneliti tersebut menemukan suatu atau beberapa dukungan teori, maka teori inilah yang akan membimbing peneliti untuk mengeksplorasi masalah di lapangan berdasarkan panduan yang terukur misalnya melalui instrumen penelitian yang sering disebut dengan Instrumen Pengumpulan Data (IPD).

Setidaknya manfaat teori dalam penelitian adalah untuk menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena yang terjadi di lapangan atau meramalkan pola-pola yang diamati, serta memperkirakan hubungan yang mungkin terjadi. Dengan teori yang dibangun oleh seorang peneliti, maka memungkinkan untuk mengukur masalah di lapangan berdasarkan teori yang dibangun oleh pakar melalui teorinya tersebut. Dengan kata lain, kesenjangan antara teori yang dibangun oleh pakar dengan kondisi/kenyataan yang ada di lapangan menyebabkan lahirnya suatu masalah untuk dikaji.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url