Pedagogik: Pengertian, Manfaat, Fungsi, Tujuan, & Pedagogik Sebagai Ilmu

Artikel kali ini akan mengulas tentang pengertian pedagogik, lalu mengapa pedagogik harus ada, mengapa pedagogik diperlukan dalam pendidikan, manfaat pedagogik bagi pendidik, fungsi-fungsi pedagogik, dan sebagainya.

Pengertian Pedagogik

Definisi pedagogik telah tertuang dalam Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang mengemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah “kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”.

Secara bahasa, istilah pedagogik berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani kuno, yaitu paedos yang berarti anak dan agogos yang berarti mengantar, membimbing, atau memimpin.

Dari dua kata tersebut, terbentuk beberapa istilah yang masing-masing memiliki arti tertentu. Istilah-istilah yang dimaksud yakni paedagogos, pedagog (paedagoog atau pedagogue), paedagogia, pedagogi (paedagogie), dan pedagogik (paedagogiek).

Paedagogos artinya seorang pelayan atau pembantu pada zaman Yunani kuno, yang bertugas mengantar dan menjemput anak-anak majikannya ke sekolah dan membimbing atau memimpin anak-anak majikannya ketika di rumah.
Pedagog (paedagoog atau pedagogue) memiliki arti sebagai ahli didik atau pendidik (pada zaman Yunani kuno).
Paedagogia artinya pergaulan dengan anak-anak.
Pedagogi atau paedagogie yang memiliki arti sebagai praktik pendidikan anak atau praktik mendidik anak.

Selanjutnya, pembahasan utama kita kali ini adalah pedagogik atau paedagogiek yang berarti ilmu pendidikan anak atau ilmu mendidik anak.

Jika kita amati beberapa istilah di atas, istilah tersebut memiliki arti yang berkenaan dengan parktik pendidikan anak atau praktik mendidik anak, yaitu berkenaan dengan pendidik dan praktik pendidikan.

Sedangkan istilah pedagogik berkenaan dengan seperangkat pengetahuan ilmiah tentang fenomena praktik pendidikan anak. Simple-nya, pedagogik adalah ilmu mendidik anak atau ilmu pendidikan anak.

Perlu dipahami, bahwa suatu praktik pendidikan pasti dilandasi oleh suatu teori pendidikan. implikasinya, bahwa pada setiap zaman dimana terjadi perkembangan praktik pendidikan, maka berarti pada setiap zaman tersebut telah berkembang pula teori pendidikannya.

Lalu, mengapa pedagogik itu harus ada? Dan mengapa pedagogik itu diperlukan dalam pendidikan atau dalam praktik pendidikan?

Ada dua asumsi yang menjawab pertanyaan mengapa pedagogik harus ada, dua asumsi tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Fenomena pendidikan terdapat di dalam pergaulan antar manusia, yaitu di dalam masyarakat dan kebudayannya.
  2. Perkembangan masyarakat dan kebudayaannya mengimplikasikan terjadinya perkembangan praktik pendidikan dan sistem teori pendidikan.

Pedagogik sebagai ilmu mendidik anak atau ilmu pendidikan anak sangat diperlukan dalam praktik pendidikan. Mengapa diperlukan?

Pertama, pedagogik sebagai suatu sistem pengetahuan tentang pendidikan anak diperlukan karena pedagogik akan menjadi dasar atau landasan bagi praktik pendidikan anak. Selain itu, bahwa pedagogik akan menjadi standar (kriteria) keberhasilan praktik pendidikan anak.

Kedua, Manusia memiliki motif untuk mempertanggungjawabkan pendidikan bagi anak-anaknya, karena itu agar dipertanggungjawabkan secara ilmiah, praktik pendidikan memerlukan pedagogik sebagai landasannya.

Sederhananya, suatu praktik tidak akan terlepas dari sebuah teori. Begitupun praktik pendidikan tentu tidak terlepas dari teori pendidikan sebagai dasar atau landasannya dan sebagai bentuk pertanggungjawaban secara ilmiah.

Manfaat Pedagogik

Menurut Syaripudin & Kurniasih (2020:13-14) sekurang-kurangnya terdapat empat macam manfaat pedagogik bagi para pendidik, yaitu:
  1. Pedagogik berguna bagi pendidik dalam rangka memahami fenomena pendidikan (situasi pendidikan) secara sistematis.
  2. Pedagogik berguna dalam rangka memberikan petunjuk tentang apa yang harus dilaksanakan oleh pendidik.
  3. Pedagogik berguna bagi pendidik dalam rangka menghindari kesalahan-kesalahan dalam praktik mendidik anak.
  4. Pedagogik berguna untuk mengenal diri sendiri dan melakukan koreksi diri demi “menyempurnakan” diri sendiri.

Pedagogik bertugas mempelajari fenomena pendidikan sampai terbangun pengetahuan tentang hal tersebut secara sistematis, sehingga diperoleh pemahaman yang jelas mengenai objek studi tersebut.

Pedagogik juga bermanfaat untuk pendidik agar dapat menghindari kesalahan-kesalahan dalam praktik pendidikan.

Kesalahan-kesalahan yang terjadi bisa berupa kesalahan konseptual yakni kesalahan yang terjadi akibat pendidika kurang memahami teori pendidikan.

Kesalahan teknis yakni kesalahan yang disebabkan kurang terampilnya pendidik dalam praktik pendidikan atau kesalahan dalam menerapkan teori dalam praktiknya.

Selanjutnya, kesalahan yang bersumber pada struktur kepribadian pendidikan contohnya sifat agresif dan egois yang dimiliki oleh guru yang mengakibatkan ia bertindak kasar terhadap peserta didik.

Menurut Kurniasih (2017:20) manfaat pedagogik adalah sebagai berikut.
  1. Memanusiakan manusia, menjadikan seseroang dewasa demi kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.
  2. Agar anak atau peserta didik mampu menjalani kehidupan secara mandiri dikehidupan yang akan datang atau di masa depan.
  3. Membantu peserta didik mempertanyakan dan menantang dominasi serta keyakinan dan praktek-praktek mendominasi.
  4. Mengembangkan kepribadian siswa yang sehat.

Fungsi Keilmuan Pedagogik

Sebagaimana ilmu pada umumnya, pedagogik mempunyai fungsi tertentu. Pedagogik memiliki lima fungsi sebagai berikut.

1. Fungsi Menyatupadukan Temuan Hasil Studi

Suatu ilmu merupakan sistem pengetahuan yang teratur dan sistematis. Apabila pengetahuan tidakk tersusun secara sistematis dan tidak teratur, maka tidak bisa dikatakan sebagai ilmu.

Sebagai suatu ilmu, fungsi pedagogik adalah menyatupadukan temuan hasil studi mengenai fenomena pendidikan, sehingga merupakan suatu sistem pengetahuan yang teratur mengenai pendidikan anak.

2. Fungsi Deskriptif dan Preskriptif

Dalam hal ini pedagogik berfungsi untuk menggambarkan atau menjelaskan mengenai apa, mengapa, dan bagaimana sesungguhnya pendidikan anak (deskriptif).

Selain itu, pedagogik juga memberikan petunjuk tentang apa yang seharusnya tentang pendidikan. misalnya tentang siapa seharusnya pendidik dan bagaimana seharusnya tindakan pendidik tersebut (preskriptif).

3. Fungsi Memprediksi

Penggambaran atau penjelasan mengenai pendidikan anak sebagai suatu hasil studi dalam pedagogik mengimplikasikan bahwa pedagogik akan dapat memberikan prediksi-prediksi tertentu tentang apa yang mungkin terjadi dalam rangka pendidika anak.

4. Fungsi Mengontrol

Berdasarkan prediksi-prediksi yang telah dijelaskan pada fungsi ketiga, maka kita dapat melakukan kontrol agar sesuatu yang baik atau yang diharapkan dapat terjadi, dan yang tidak diharapakan dapat dihindari.

5. Fungsi Mengembangkan

Pedagogik mempunyai fungsi untuk melanjutkan hasil penemuan yang lalu dan berupaya untuk menghasilkan temuan-temuan yang baru.

Tujuan Pedagogik

Menurut Kurniasih (2017:15) tujuan pedagogik adalah memanusiakan manusia, dan menjadikan seseorang menjadi dewasa untuk kebahagiaannya dalam menjalani kehidupan dimasa yang akan datang dan menjadikan seseorang menjalain hidup dengan bahagia.

Hal ini sejalan dengan tujuan umum pendidikan menurut Langeveld (1980) yakni kedewasaan atau manusia dewasa, yaitu manusia yang mampu menentukan dirinya sendiri secara mandiri atas tanggung jawab sendiri.

Dengan kata lain, tujuan pedagogik masih berbarengan dengan hakikat pendidikan sebagai pengubah yang diharapkan mampu membuat peserta diidk mengembangkan potensi dalam dirinya.

Pedagogik Sebagai Ilmu

Syarat-syarat (kriteria) ilmu terdapat tiga syarat pokok yang harus dipenuhi oleh suatu disiplin ilmu yang otonom. Ketiga syarat yang dimaksud yaitu:
  1. Memiliki objek studi (objek formal) tersendiri yang membedakannya dari obek studi disiplin ilmu lainnya.
  2. Metodis, yaitu menggunakan metode penelitian ilmiah tertentu yang tepat dalam rangka mempelajari objek studinya.
  3. Sistematis, artinya bahwa hasil studinya merupakan kesatuan pengetahuan mengenai objek studinya yang tersusun saling berhubungan secara terpadu.

Adapun pendapat lain yang mengatakan bahwa satu lagi syarat suatu ilmu yang otonom adalah adanya progres atau pengetahuannya terus berkembang. Namun adapula yang menentang syarat yang keempat ini.

Jika kita kaji, pedagogik memiliki objek studi, yang dibedakan menjadi dua objek yakni objek material dan objek formal.

Objek material adalah sesuatu yang dipelajari oleh suatu ilmu dalam wujud materinya, sedangkan objek formal adalah suatu bentuk yang khas atau spesifik dari objek material yang dipelajari oleh suatu ilmu.

Objek material pedagogik sama halnya dengan objek material psikologi, sosiologi, ekonomi, yakni manusia. Namun pedagogik memiliki objek formal yang spesifik dan berbeda dari disiplin ilmu lainnya yaitu fenomena pendidikan atau situasi pendidikan.

Syarat kedua adalah metodis atau adanya metode penelitian ilmiah tertentu dalam mempelajari objek studinya. Metodi ilmiah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.

Kebanyakan metode yang digunakan dalam pedagogik adalah metode jenis kualitatif dengan metode fenomenologi.

Syarat ketiga adalah sistematis, hasil penelitian ilmiah yang dilakukan ilmuan pedagogik dalam rentang waktu yang cukup panjang telah membangun bangunan pengetahuan yang sistematis.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pedagogik merupakan ilmu yang otonom karena memenuhi ketiga syarat (kriteria) yang ada.

1. Pedagogik sebagai Ilmu Empiris

Objek formal pedagogik adalah fenomena pendidikan yang berada dalam pergaulan antara orang dewasa dengan anak yang berlangsung di lingkungan, yaitu di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan/atau di lingkungan masyarakat.

Fenomena pendidikan tersebut jelas terdapat di dalam dunia pengalaman empiris. Bersumber dari fenomena tersebut itulah konsep-konsep dan teori-teori pedagogik dibangun. Oleh sebab itu, maka pedagogik tergolong ilmu yang empiris.

2. Pedagogik sebagai Ilmu Kemanusiaan

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa objek material dari pedagogik adalah manusia. Dan tujuan pedagogik adalah memanusiakan manusia, maka pedagogik tergolong sebagai ilmu kemanusiaan (human science atau geisteswissenchaften).

3. Pedagogik sebagai Ilmu Normatif atau Preskriptif

Pedagogik berfungsi untuk mempelajari fenomena pendidikan dengan maksud untuk memahami situasi pendidikan tersebut sebagai objek studinya (normatif).

Selain itu pedagogik juga berfungsi untuk mempelajari tentang bagaimana seharusnya pendidik bertindak dalam rangka mendidik anak (preskriptif).

Oleh sebab itu, pedagogik termasuk ilmu yang bersifat normatif dan preskriptif.

4. Pedagogik sebagai Ilmu Praktis

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa pedagogik adalah ilmu yang bersifat preskriptif yakni berfungsi untuk mempelajari bagaimana seharusnya pendidik bertindak dalam rangka mendidik anak.

Artinya, pedagogik juga bersifat ilmu praktis karena di dalamnya terdapat praktek-praktek pendidikan anak atau praktek mendidik anak.

5. Pedagogik sebagai Antropologi Praktis Normatif

Pedagogik mencakup dimensi teoritis dan praktis dalam upaya mengembangkan manusia sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma tertentu. Sebab itu, pedagogik dikenal juga sebagai Anrtopologi Praktis Normatif.

Antropologi Praktis Normatif yaitu ajaran mengenati manusia yang secara rasional dan sistematis membeirkan wawasan mengenai perilaku pendidik dan anak dalam proses pendidikan; dan bagaimana seharusnya pendidikan itu dilakukan, mengikuti norma-norma tertentu.

Artikel Lainnya: Sosiologi Sebagai Ilmu

Referensi

Kurniasih. (2017). Kompetensi Pedagogik. Bandung: Percikan Ilmu.

Syaripudin, T., & Kurniasih. (2020). Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung: Percikan Ilmu.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url