Pembelajaran Tematik: Pengertian, Landasan, Tujuan, Fungsi, Karakteristik, & Implikasi
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema berdasarkan muatan beberapa mata pelajaran yang dipadukan atau diitegrasikan.
Dalam kurikulum 2013 kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar kelas I sampai VI dilakukan dengan menggunakan pembelajaran tematik terpadu. Sedangkan dalam Kurikulum Tahun 2006 (KTSP) pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan di kelas I sampai kelas III.
Artikel kali ini akan mengulas pengertian pembelajaran tematik terpadu, landasan, fungsi dan tujuan, serta pembahasan lengkap lainnya mengenai pembelajaran tematik terpadu.
Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema berdasarkan muatan beberapa mata pelajaran yang dipadukan atau diitegrasikan.
Tema merupakan wadah atau wahana untuk mengenalkan berbagai konsep materi kepada anak didik secara menyeluruh.
Tematik diberikan dengan maksud menyatukan konten kurikulum dalam unit-unit atau satuan-satuan yang utuh sehingga membuat pembelajaran sarat akan nilai, bermakna dan mudah dipahami oleh siswa.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik.
Teori pembelajaran ini dimotori oleh para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu harus bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.
Model pembelajaran tematik terpadu adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa muatan mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Dalam pelaksanaanya pendekatan pembelajaran tematik terpadu ini bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama dengan siswa dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pembiacaraan.
Landasan Pembelajaran Tematik Terpadu
Secara filosofis, kemunculan pembelajaran tematik terpadu sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat berikut: progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme.
Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah dan memerhatikan pengalaman siswa.
Landasan psikologis terutama berkaitan dengan perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan dalam menentukan isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangannya.
Landasan yuridis berkaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu di SD.
Selain ketiga landasan di atas, dalam pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu perlu juga dipertimbangkan landasan sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).
Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Tematik Terpadu
- Mudah memusatkan perhatian siswa pada satu tema atau topik tertentu.
- Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan mata pelajaran dalam tema yang sama.
- Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran yang lebih mendalam dan berkesan.
- Mengembangkan kompetensi berbahasa yang lebih baik dalam mengaitkan berbagai muatan mata pelajaran lain dengan pengalaman peserta didik.
- Lebih semangat dan bergairah serta termotivasi dalam belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis, sekaligus mempelajari pelajaran lain.
- Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema/subtema.
- Guru dapat menghemat waktu, karena muatan mata pelajaran yang disajikan secara terpadu telah disiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan.
- Budi pekerti dan moral siswa dapat ditumbuhkembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
Fungsi pembelajaran tematik terpadu yaitu untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupaka materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.
Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu
1. Berpusat pada Siswa
2. Memberikan Pengalaman Langsung pada Anak
3. Pemisahan Muatan Mata Pelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikan Konsep dari berbagai Muatan Mata Pelajaran
5. Bersifat Luwes/Fleksibel
6. Hasil pembelajaran berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Implikasi Pembelajaran Tematik Terpadu
1. Implikasi Bagi Guru
2. Implikasi Bagi Siswa
- Siswa harus siap mengikuti pembalajaran kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil atau klasikal.
- Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.
3. Implikasi terhadap sarana prasarana, sumber belajar, dan media belajar
- Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana pembelajaran.
- Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya di desain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by desaign), maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan dapat dimanfaatkan (by utilization).
- Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.
- Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada di saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.
4. Implikasi terhadap Pengaturan Ruangan
- Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan.
- Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung.
- Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet.
- Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
- Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dapat dimanfaat sebagai sumber belajar.
- Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.