Teknik Supervisi Pendidikan
Apa itu Supervisi Pendidikan?
Secara etimologis, supervisi berarti penglihatan dari atas. Adapun maksud dari itu adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh seorang supervisor kepada bawahannya.
Dalam supervisi pendidikan ini berarti kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh seorang profesional untuk membantu guru dan tenaga pendidikan lainnya dalam memperbaiki bahan, metode dan evaluasi pengajaran dengan melakukan stimulasi, koordinasi, dan bimbingan secara kontinu agar guru menjadi lebih profesional dalam meningkatkan pencapaian tujuan sekolah.
Dalam melakukan supervisi ini tentu memiliki cara atau teknik tersendiri agar bisa berjalan dengan baik sesuai tujuan yang ingin dicapai. Adapun teknik-teknik supervisi ini sebagai berikut.
Apa itu teknik Supervisi Pendidikan?
Teknik adalah langkah-langkah kongkrit yang dilaksanakan oleh seseorang. Sedangkan teknik supervisi pendidikan berarti cara atau metode yang digunakan dalam kegiatan mengawasi kinerja guru yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah dan pengawas). Secara garis besar, teknik supervisi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu teknik individual dan teknik kelompok.
Menurut Hendiyat Soetopo dan Wasti Soetomo, teknik supervisi pendidikan dapat ditinjau dari banyaknya guru dan cara meghadapi guru. Dari banyaknya guru itu bisa dilakukan dengan teknik kelompok dan teknik perseorangan. Sedangkan ditinjau berdasar cara menghadapi guru yaitu ada teknik langsung dan teknik tidak lagsung.
Macam-macam Teknik Supervisi Pendidikan
1. Teknik Individual
Teknik supervisi individual ini dilakuan secara individu atau perseorangan antara supervisor dengan seorang guru. Beberapa kegiatan yang dilakukannya berupa kunjungan kelas, observasi kelas, saling mengunjungi sekolah lain, membimbing guru-guru dalam hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah dan pecakapan pribadi.
a. Kunjungan kelas
Teknik ini merupakan kegiatan mengunjungi kelas yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah dan pengawas) untuk mengamati seorang guru yang sedang mengajar. Tujuan mengobservasi ini untuk melihat bagaimana guru mengajar, apakah masih terdapat kelemahan atau kekurangan yang nantinya perlu diperbaiki, selanjutnya diadakan tujuan dari teknik kunjungan kelas ini.
b. Observasi kelas
Dalam kegiatan observasi ini, guru dari suatu sekolah diberi tugas untuk melihat atau mengamati seorang guru yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Misalnya cara menggunakan alat atau media yang baru seperti audio visual aids (media yang dapat dilihat dan didengar). Cara mengajar dengan metode tertentu, seperti sosiodrama, problem solving, metode penemuan (discovery).
Menurut pendapat ahli Burhanudin mengatakan bahwa alat observasi yang sering digunakan supervisor adalah check list. Check list itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Evaluative check list
Evaluative check list adalah lembaran observasi yang tersusun dari item-item berupa pernyataan-pernyataan atau pertanyaan yang berstandar dan mempunyai skala penilaian. Aspek-aspek yang diobservasi dalam evaluasi ini meliputi:
2) Activity check list
Activity check list adalah suatu daftar pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan aktivitas yang dilakukan oleh guru atau siswa. Aspek yang diobservasi meliputi:
a) Membuat persiapan mengajar
Persiapan mengajar yang dimaksud di sini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Supervisor melihat apakah guru sudah membuat RPP yang sesuai dengan standar atau belum.
b) Menggunakan alat peraga dalam mengajar.
Menggunakan alat peraga di sini maksudnya guru ketika menggunakan media, apakah sudah sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan atau tidak, pertimbangan apa saja yang membuat guru tersebut memilih media yang digunakan. Kemudian dilihat keterampilan guru dalam menggunakan media dengan benar atau tidak.
c) Menyiapkan alat-alat evaluasi.
Dalam observasi kelas, supervisor juga melihat bagaimana guru melakukan evaluasi apakah sudah sesuai dengan standar atau belum.
d) Menggunakan berbagai metode mengajar. Supervisor melihat metode apa saja yang digunakan guru dalam mengajar.
c. Saling mengunjungi sekolah lain
Kunjungan antar kelas dalam sekolah/madrasah atau kunjungan antar sekolah sejenis merupakan satu kegiatan dalam hal tukar menukar informasi dan pengalaman sesama guru atau kepala sekolah tentang usaha perbaikan dalam proses pembelajaran. Teknik ini dilakukan oleh sekolah-sekolah yang masih kurang maju dengan menyuruh beberapa orang guru untuk mengunjungi sekolah-sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya untuk mengetahui kiat-kiat yang telah diambil sampai sekolah tersebut maju.
Supervisor dapat merancang suatu kegiatan bagi guru melakukan kunjungan kelas atau kunjungan sekolah sejenis dapat saling membandingkan pengalaman serta kelebihan masing-masing sesuai pengalaman dan yang dilakukannya. Sehingga masing-masing pihak yang mengunjungi memperoleh manfaat dan dapat memperbaiki kualitas guru memberi layanan belajar kepada peserta didiknya dan terbangun kompetensi yang sehat diantara kedua yang saling berkunjung. Keterbukaan dalam saling berkunjung merupakan salah satu cara yang efektif dilakukan untuk melakukan perbaikan yang terprogram.
d. Membimbing guru-guru dalam hal yang berhubungan dengan pelaksaan kurikulum sekolah
2) Menyusun atau membuat satuan program pelajaran,
3) mengorganisasi kegiatan-kegiatan pengelolaan kelas,
4) melaksanakan Teknik-teknik evaluasi pengajaran,
5) mengadakan media dan sumber dalam PMB,
6) mengorganisasi kegiatan-kegiatan siswa dalam bidang ekstrakurikuler dan study tour.
e. Percakapan pribadi
Dialog yang dilakukan oleh guru dan supervisornya yang membahas tentang keluhan-keluhan atau kekurangan yang dilakukan oleh guru dalam mengajar, disinilah supervisor memberikan jalan keluarnya.
Menurut B. Suryo Subroto percakapan pribadi bertujuan untuk mengembangkan segi-segi positif dari kegiatan guru, mendorong guru mengatasi kelemahan dalam mengajar dan mengurangi keragu-raguan guru dalam menghadapi masalah-masalah pada waktu mengajar.
Menurut George Kyte yang dikutip oleh Binti Maimunah, ada dua cara jenis percakapan pribadi melalui kunjungan kelas yaitu Percakapan pribadi setelah kunjungan kelas dan percakapan pribadi melalui percakapan biasa sehari-hari.
2. Teknik Kelompok
Ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok dengan menggunakan beberapa strategi di antaranya adalah:
a. Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings)
Kepala sekolah menjalankan tugas sesuai prosedur seperti mengadakan rapat kepada guru dalarn rangka supervise yang berhubungan dengan pelaksanaan pengembangan kurikulum.
b. Mengadakan Diskusi kelompok (group discussions)
Diskusi kelompok dengan membentuk kelompok-kelompok guru bidang studi yang berminat mata pelajaran tertentu yang telah diprogramkan untuk mengadakan pertemuan atau diskusi guna membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan usaha pengembangan dan peranan proses belajar mengajar.
c. Mengadakan penataran-penataran (inservice training)
Penataran untuk guru bidang studi tertentu pada umumnya diadakan oleh pusat atau wilayah, tugas kepala sekolah adalah mengelola dan membimbing pelaksaan tindak lanjut dari hasil penataran, agar dapat dipraktekkan oleh guru guru.
Dari uraian diatas ternyata banyak cara tentang Teknik supervise yang dapat dilakukan oleh seorang supervisor atau pengawas. Secara umum Teknik supervise terbagi menjadi dua golongan yaitu Teknik individual dan teknik kelompok. Teknik individual dilakukan secara individu/perorangan yaitu berupa mengadakan kunjungan kelas, mengadakan kunjungan observasi kelas, slaing mengunjungi sekolah lain dan membimbing guru dalam hal pelaksanaan kurikulum sekolah, serta percakapan pribadi. Sedangkan untuk Teknik secara kelompok itu diantaranya seperti mengadakan rapat, mengadakan diskusi dan mengadakan penataran-penataran.